Ditelan Badai Salju, Keluarga Asal Korea Selatan Hilang Misterius Saat Hendak ke Lokasi WIsata di AS
Tiga anggota keluarga asal Korea Selatan dilaporkan hilang di AS setelah melewati badai salju dan kecelakaan beruntun yang fatal.

Pada tanggal 13 Maret 2025, sebuah kejadian misterius terjadi di Amerika Serikat ketika tiga anggota keluarga asal Korea Selatan dilaporkan hilang. Keluarga tersebut, yang terdiri dari Jiyeon Lee (33 tahun), Taehee Kim (59 tahun), dan Junghee Kim (54 tahun), terakhir terlihat mengendarai mobil sewaan di Interstate 40. Mereka sedang dalam perjalanan darat antara Grand Canyon dan Las Vegas saat badai salju melanda daerah tersebut.
Menurut informasi dari Kantor Sheriff Coconino County, mobil sewaan mereka terakhir terdeteksi oleh sistem GPS pada pukul 3:27 sore, tepat di saat yang bersamaan dengan terjadinya kecelakaan beruntun fatal di jalan raya yang sama. Kecelakaan tersebut melibatkan 22 kendaraan dan menyebabkan sedikitnya dua orang meninggal dunia serta 16 lainnya mengalami cedera.
Pihak berwenang saat ini belum dapat memastikan apakah mobil sewaan keluarga Korea Selatan tersebut terlibat dalam kecelakaan tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan dan memeriksa semua kemungkinan yang ada,” ujar seorang juru bicara Departemen Keamanan Publik Arizona. Penyelidikan ini mencakup pencarian sisa-sisa jasad manusia yang mungkin terkait dengan kecelakaan itu.
Detail Hilangnya Keluarga Korea Selatan
Keluarga ini dilaporkan hilang lebih dari sepekan setelah melewati badai salju yang parah. Mereka diketahui sedang berlibur di AS dan melakukan perjalanan yang menghubungkan dua destinasi wisata terkenal, Grand Canyon dan Las Vegas. Menurut laporan dari Arizona Department of Public Safety (DPS), data GPS menunjukkan bahwa mobil sewaan mereka berada di jalur yang sama dengan kecelakaan beruntun pada hari yang sama.
“Kami sangat prihatin dengan hilangnya keluarga ini dan berharap mereka dapat ditemukan dengan selamat,” tambah juru bicara DPS. Pihak berwenang terus mencari informasi tambahan terkait keberadaan mereka, namun hingga saat ini belum ada petunjuk yang jelas.
Proses Penyelidikan dan Upaya Pencarian
Penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap kendaraan-kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun. Mereka juga sedang mencari bukti-bukti lain yang dapat membantu menjelaskan situasi yang terjadi pada tanggal 13 Maret tersebut. Penyelidik berusaha untuk mendapatkan rekaman CCTV dari area sekitar untuk menentukan apakah mobil sewaan keluarga itu terlihat sebelum atau setelah kecelakaan.
Pengacara yang mewakili keluarga yang hilang juga telah mengeluarkan pernyataan, menyatakan bahwa mereka sangat khawatir dan berharap agar pihak berwenang dapat segera menemukan informasi yang dapat menjelaskan situasi ini. “Kami meminta semua orang untuk membantu dalam pencarian ini. Setiap informasi bisa sangat berarti,” ujar pengacara tersebut.
Sementara itu, keluarga dan teman-teman dari Jiyeon, Taehee, dan Junghee juga telah mengorganisir pencarian secara mandiri di area sekitar lokasi terakhir mobil mereka terdeteksi. Mereka berharap dapat menemukan petunjuk yang dapat membawa mereka kepada keberadaan anggota keluarga yang hilang.
Situasi di Lokasi Kecelakaan
Kecelakaan beruntun yang terjadi di Interstate 40 saat badai salju menjadi sorotan utama media. Badai tersebut menyebabkan visibilitas yang sangat rendah dan kondisi jalan yang berbahaya, yang mungkin menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut. Pihak berwenang telah memperingatkan pengemudi untuk lebih berhati-hati saat berkendara dalam kondisi cuaca buruk.
“Kami mengingatkan semua pengemudi untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca dan mengemudikan kendaraan dengan hati-hati, terutama saat badai salju,” kata seorang pejabat dari Departemen Transportasi Arizona. Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden tragis yang terjadi di jalan raya selama musim dingin.
Saat ini, penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang berharap dapat segera memberikan informasi lebih lanjut mengenai keberadaan keluarga asal Korea Selatan tersebut.