Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Benny berharap, korban kapal tanker itu segera dievakuasi.
Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Kepala BP2MI Minta Korban Dievakuasi Cepat
Kapal tanker berbendera Korea Selatan yang membawa 11 anak buah kapal (ABK) tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang. Dari 11 ABK tersebut, delapan di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
“Berdasarkan kronologis, Kapal Keoyoung Sun tersebut, masih dalam proses identifikasi dari otoritas Jepang,” kata Benny, dilansir dari Antara, Jumat (22/3).
Benny berharap, korban kapal tanker itu segera dievakuasi. Kapal tanker ini dilaporkan membawa 980 ton asam akrilat. Namun, belum ada laporan mengenai kebocoran terkait senyawa kimia.
Benny menyebut, informasi yang dikantonginya, kapal itu berlabuh akibat cuaca buruk di dekat pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang tak jauh dari pelabuhan Kitakyushu.
"Sebanyak 8 (delapan) orang meninggal dunia usai sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan itu tenggelam di perairan Jepang, Rabu tanggal 20 Maret 2024. Kemudian terdapat 11 ABK di kapal, 8 orang terkonfirmasi meninggal saat di rumah sakit, 1 selamat (dalam perawatan), dan 2 belum ditemukan,"
kata Benny.
merdeka.com
Benny mengatakan, identitas para korban masih dalam proses penyelidikan. Namun, dia merinci dari 11 awak kapal, delapan di antaranya merupakan WNI, dua warga Korea Selatan, dan satu warga China.
"Melalui koordinasi bersama dengan Kemlu dari Direktur Perlindungan WNI, berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk informasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi. Doakan semua-semua proses penanganan berjalan lancar,"
tutur Benny.
merdeka.com
Berikut delapan WNI yang jadi korban kapal tanker tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang:
Nama: Asep Saepudin Juhri, DOB 6 September 1985, No. Paspor E2604097.
Alamat: Desa Jatipiring RT/RW 01/04 Kec. Karangwareng, Cirebon, Jawa Barat (Masih dalam Pencarian).
Nama: Ade Ageng Suparman, DOB 4 Juni 1992, No. Paspor E4764103, No. Buku Pelaut G013106.
Alamat: Desa Gatak, Kec. Juwiring, Kab. Klaten, Jawa Tengah (Meninggal dunia).
Nama: Muhammad Munir Agung Suhartono, DOB 19 Juni 1999, No. Paspor E4318845, No. Buku Pelaut I003061.
Alamat: Jl. Pelabuhan No. 6, Kel. Preranan, Kec. Bangkalan, Kab. Bangkalan, Jawa Timur (Meninggal dunia).
Nama: Ryan Yudatama Lizar, DOB 2 Mei 1991, No. Paspor E4320097, No. Buku Pelaut F113871.
Alamat: Perumahan Kalibaru Permai, Cilodong, Depok, Jawa Barat (Selamat dalam perawatan dirawat di RS Kitakyushu Sogo, Fukuoka).
Nama: Rosim, DOB 6 Juli 1979, No. Paspor C3094943, No. Buku Pelaut H032767 (Meninggal dunia).
Nama: Suwatno, DOB 7 September 1975, No. Paspor C7791705 (Meninggal dunia).
Nama: Yudi Yudiyana Abdullah, DOB 2 Juli 1977, No. Paspor C8480903, No. Buku Pelaut G137423 (Meninggal dunia).
Nama: Riko Maryanto, DOB 22 Mei 1978, No. Paspor C7386668, No. Buku Pelaut E 052988 (Meninggal dunia).