Perlukah Jokowi Tiru SBY Bentuk Komite Pengendalian Virus Corona?
Usulan ini datang dari Partai Demokrat yang mengatakan Jokowi perlu membentuk komite pengendalian virus corona, seperti SBY yang membentuk komite pengendalian flu burung saat virus flu burung dulu melanda.
Virus corona sudah menyebar hampir ke seluruh dunia. Bahkan, di Indonesia ditemukan dua kasus positif virus corona. Beberapa pihak mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencontoh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengendalikan virus corona.
Usulan ini datang dari Partai Demokrat yang mengatakan Jokowi perlu membentuk komite pengendalian virus corona, seperti SBY yang membentuk komite pengendalian flu burung saat virus flu burung dulu melanda.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi? Saat ini, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
Perlukah Jokowi membentuk komite pengendalian corona seperti SBY dulu pernah buat komite pengendalian flu burung? Berikut ulasannya:
Demokrat Minta Jokowi Tiru SBY
Anggota Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mendorong pemerintah untuk menentukan komite khusus pengendalian corona. Didik mengatakan, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah menerbitkan Perpres membentuk Komite Nasional Pengendalian Flu Burung.
"Mengingat sedemikian besarnya dampak dan kekhawatiran dunia terhadap penyebaran corona, tidak akan salah dan akan lebih komprehensif, serta terukur pengendaliannya apabila pemerintah mempertimbangkan untuk membentuk komite nasional pengendalian Corona secara utuh seperti yang dilakukan Presiden RI Ke-6 SBY dalam menerbitkan Perpres 7 Tahun 2006 tentang Komite Nasional Pengendalian Flu Burung," ujar Didik kepada wartawan, Rabu (4/3).
Didik berharap, komite nasional pengendalian corona ini untuk mempercepat pengendalian virus dan meningkatkan siap siaga menghadapi wabah secara komprehensif. Dia mendorong komite ini untuk menetapkan langkah kebijakan penting. Pertama menetapkan kebijakan dan rencana strategis nasional serta pedoman umum pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza.
Kedua, menetapkan dan mengkoordinasikan langkah-langkah strategis dalam rangka pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona serta kesiapsiagaan menghadapi pandemi. Ketiga, Mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan strategi nasional pengendalian Corona, serta menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam kegiatan pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan Corona. Serta, mengkoordinasikan pengelolaan data dan informasi yang terkait dengan Penyebaran Corona.
Didik juga menanggapi langkah Presiden Joko Widodo menetapkan juru bicara. Menurutnya langkah tersebut dibutuhkan. Dia mengingatkan pemerintah juru bicara tidak banyak membantu. Jika tidak diikuti langkah strategis.
"Informasi resmi dan tunggal yang terang dan jelas, serta komprehensif dari pemerintah terkait dengan penyebaran Covid-19 (Corona) sangat dibutuhkan untuk meredam kesimpangsiuran dan ketidakpercayaan masyarakat dan internasional terkait dengan penyebaran Corona di Indonesia," kata Didik.
"Juru bicara memang dibutuhkan, namun yang utama dan harus dilakukan pemerintah adalah membuat langkah-langkah cepat, strategis dan tepat untuk melakukan pencegahan, pengobatan dan antisipasi dini tentang potensi penyebaran Corona yang lebih luas di Indonesia. Jangan sampai terjadi epidemi di Indonesia," kata Didik.
Kondisi Zaman SBY soal Flu Burung
Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia pernah terjangkit virus yang mematikan, yakni flu burung. Flu burung adalah virus yang ditularkan dari burung atau unggas ke manusia.
Ganasnya flu burung menyebabkan korban jiwa. Tercatat sejak 2005 sampai 2013 telah terjadi 193 kasus flu burung di Indonesia dengan 161 penderita meninggal dunia.
Biasanya orang yang terjangkit flu burung karena berkontak langsung dengan unggas yang sudah terinfeksi. Penularan flu burung juga bisa melalui terhirupnya kotoran unggas sakit dan mengkonsumsi daging unggas tidak matang sempurna.
SBY Keluarkan Perpres Soal Flu Burung
Banyaknya korban jiwa yang meninggal karena flu burung kala itu mengakibatkan Presiden SBY menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza.
Perpres Nomor 7 Tahun 2006 ini mengatur percepatan pengendalian flu burung (avian influenza) dan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza secara komprehensif dan terpadu, dibentuk Komite Nasional Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza, yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut Komnas FBPI.
Virus Corona Masuk Indonesia
Kini dunia sedang 'diserang' virus corona yang meresahkan dunia, termasuk Indonesia. Dua WNI positif virus corona dan sedang menjalankan perawatan intensif di RSIP Sulianti Saroso, Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi, menceritakan kronologi masuknya virus corona ke tanah air. Kasus ini terungkap setelah ada laporan warga negara Jepang dinyatakan positif usai berkunjung ke Indonesia. Pemerintah kemudian menelusuri siapa saja yang kontak dengan WN Jepang tersebut.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata di Jakarta, Senin (2/3).
Langkah Presiden Jokowi Tangani Virus Corona
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah saat ini sudah menyiapkan 132 rumah sakit yang memiliki fasilitas isolasi untuk penyakit menular.
"Persiapan misalnya rumah sakit lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3).
Jokowi pun berencana merenovasi sebuah bangunan untuk dijadikan rumah sakit khusus penyakit menular. Rumah sakit ini nantinya berada di Pulau Galang Batam, Kepulauan Riau.
"Iya tadi. Bukan bangun, karena fasilitas ada tapi lama tidak digunakan, akan renovasi dalam waktu cepat. Kita miliki Pulau Sebaru, Pulau Galang, Natuna, pilihan-pilihan tidak semua harus dibawa di Sebaru," kata Presiden Jokowi di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/3).
(mdk/dan)