Pernah Positif Covid-19, Gubernur Riau Syamsuar Jalani Vaksinasi
Gubernur Riau Syamsuar bersama istrinya Misnarni mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di Balai Pelangi Kediaman Rumah Dinas Gubernur, Kamis (1/4). Kedua figur ini tetap menjalani vaksinasi meski pernah positif Covid-19.
Gubernur Riau Syamsuar bersama istrinya Misnarni mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 di Balai Pelangi Kediaman Rumah Dinas Gubernur, Kamis (1/4). Kedua figur ini tetap menjalani vaksinasi meski pernah positif Covid-19.
"Alhamdulillah, tidak ada gejala apa-apa. Walaupun saya juga ada komorbid-nya, yaitu hipertensi," kata Syamsuar seusai vaksinasi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Syamsuar berharap masyarakat tidak takut menjalani vaksinasi Covid-19 meski memiliki komorbid. Tenaga medis pasti akan mempertimbangkan kondisi peserta sebelum melaksanakan vaksinasi.
"Jika ada komorbid, nggak usah khawatir, nggak usah takut. Para dokter kan tahu, mana yang bisa divaksin, mana yang tidak," jelas Syamsuar.
Syamsuar juga mengajak masyarakat yang pernah positif Covid-19 untuk tidak khawatir dengan penyuntikan vaksin.
"Bapak, ibu nggak perlu takut divaksin. Ini vaksin saya pertama, nanti selesai ini kalau menurut dokter, 24 hari lagi (vaksin kedua) bagi penyintas Covid-19 seperti itu. Tapi, bagi tidak penyintas itu kan 14 hari," jelasnya.
Baca juga:
Maret, BPS Catat Semakin Banyak Aktivitas Dilakukan di Luar Rumah
Dukung Upaya Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah, PT KAI Sumut Lakukan Ini
Aturan Masuk Tempat Wisata di Lebak Saat Libur Lebaran, Bisa Pakai GeNose
Teten Masduki: Pelaku UKM di Daerah akan Mendapat Vaksinasi
Pelaku UMKM Jalani Vaksinasi Covid-19
Mendagri Minta Pemda Buat Terobosan Percepat Program Vaksinasi Covid-19
Wamenag Minta ASN Kemenag Tetap Patuh Prokes Usai Disuntik Vaksin