Perpusnas dan Bappenas Gelar Webinar 'Bangkit dari Pandemi dengan Literasi'
Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Joko Santoso mengatakan seluruh perpustakaan daerah dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di desa terutama pada saat pandemi Covid-19.
Covid-19 membawa dampak besar pada aspek sosial-ekonomi. Seiring pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), mobilitas penduduk menjadi terbatas dan mengakibatkan proses produksi di sektor riil berkurang karena sebagian besar pekerja diminta bekerja dari rumah.
Hal ini mengisyaratkan besarnya ancaman Covid-19 bagi kehidupan masyarakat dan perlu menjadi perhatian bersama.
-
Kenapa Hari Perpustakaan Nasional penting? Peringatan Hari Perpustakaan Nasional tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan minat baca, tetapi juga untuk memperingati dan menghargai peran serta kontribusi perpustakaan sebagai lembaga yang menyimpan, merawat, dan menyediakan akses ke pengetahuan.
-
Kapan Hari Perpustakaan Nasional di Indonesia dirayakan? Hari Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 17 Mei di Indonesia adalah hari yang ditetapkan untuk merayakan dan menghormati peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan literasi.
-
Dimana Gedung Perpustakaan Nasional berada? Mengutip laman resmi Perpustakaan Nasional, gedung Perpusnas sendiri berada di Jalan Medan Merdeka Selatan nomor 11, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Bagaimana cara menuju ke Perpustakaan Nasional? Karena keberadaannya yang strategis, pengunjung bisa menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari Bus Transjakarta rute 5 M dan 1 R, lalu KRL dengan jurusan Stasiun Gondangdia dan ojek online.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kapan Gedung Perpustakaan Nasional dibuka untuk umum? Untuk rooftop ini dibuka untuk umum dan gratis selama jam operasional dari gedung Perpustakaan Nasional.
Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Joko Santoso mengatakan seluruh perpustakaan daerah dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat di desa terutama pada saat pandemi Covid-19.
"Perpusnas sudah memulai dua tahun lalu, targetnya adalah perpustakaan umum, baik di provinsi, kabupaten/kota dan desa. Dengan adanya perpustakaan desa ini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di pedesaan, terutama pada saat pandemi Covid-19," ujar Joko yang didampingi oleh Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpusnas Deni Kurniadi dalam konferensi pers kegiatan webinar ini di Jakarta, Selasa (16/6).
Perpustakaan desa tersebut dapat terus berkembang. Saat ini terdapat 661 perpustakaan desa. Dengan demikian, perpustakaan desa juga bisa menjadi salah satu wahana untuk menyiapkan masyarakat desa, tidak hanya dari sisi pengetahuan, tapi juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di desa.
Dia menjelaskan Perpusnas dan Bappenas, sejak 2017 melakukan penguatan literasi untuk kesejahteraan melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Hadiat mengatakan alasan Bappenas untuk mendukung penuh kegiatan ini karena ingin menguatkan literasi di era tatanan normal baru.
"Kami ingin mendapatkan beberapa pemikiran supaya bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk mencari cara terbaik yang efektif di dalam membangun kualitas SDM melalui literasi," kata Hadiat.
Pembangunan SDM melalui literasi itu selaras dengan RPJMN 2020-2024, yang mana Presiden Jokowi menekankan bahwa upaya ke depan adalah pembangunan SDM.
"Jadi memperkuat kapasitas SDM menjadi kunci untuk menjadikan negeri ini memiliki daya saing," kata Hadiat.
Diharapkan dalam webinar yang akan diselenggarakan pada hari rabu tanggal 17 Juni 2020 bisa menghasilkan masukan dari beragam kalangan, baik dari birokrasi, akademisi, dan pegiat literasi, sebagai masukan dalam perumusan arah kebijakan peningkatan literasi untuk mendukung kenormalan baru perpustakaan dan pemulihan sosial-ekonomi di masa pandemi.
Acara webinar yang bisa dilihat via zoom dan disiarkan secara live streaming melalui Youtube Perpustakaan Nasional RI ini akan menghadirkan narasumber dan pokok bahasan terdiri dari Muhammad Syarif Bando (Kepala Perpustakaan Nasional) Tema: Kenormalan Baru Perpustakaan dan Pemulihan Sosial Ekonomi, Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) Tema: Literasi untuk Meningkatkan Kualitas SDM dan Kesejahteraan, Helmy Yahya (Praktisi Media) Tema: Literasi Digital dalam Kenormalan Baru, Suprawoto (Bupati Magetan, Jawa Timur) Tema: Penguatan Literasi Daerah untuk Penanggulangan Dampak Covid-19.
Adapun Pidato Kunci (Keynote Speech) akan disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Pengantar Webinar oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko. Webinar akan dimoderatori oleh Retno Pinasti (Pemred SCTV dan Indosiar). Webinar akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah (Bappeda dan dinas perpustakaan), akademisi, pegiat literasi dan masyarakat umum.
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Salurkan Bansos ke Penyandang Disabilitas, Bappenas Kumpulkan Data Lewat Komunitas
Menteri Suharso Sebut Data Penduduk Tak Akurat, Anggaran Bansos Bengkak
Meski di Tengah Pandemi, Proyek Ibu Kota Baru Disebut Tetap Ditunggu-tunggu Investor
Bos Bappenas: Pemulihan IHSG Tanda Indonesia Tetap Jadi Tujuan Investasi
Bos Bappenas Usul Penambahan Jam Kerja Tambal Kerugian Selama Pandemi Corona
Bappenas Fokus Bangun Ketahanan Pangan Antisipasi Krisis di Masa Depan