Pertemuan ketua DPR dengan Donald Trump bisa tarik investor
"Kunjungan ini adalah positif. Agenda dari DPR adalah agenda bagus, dan mengangkat bangsa Indonesia di mata dunia."
Ketua DPR Setya Novanto memimpin delegasi sejumlah 14 orang ke Amerika Serikat pada 31 Agustus-12 September 2015. Kunjungan ini menjadi kontroversi setelah rombongan DPR bertemu bakal capres Amerika Serikat, Donald Trump.
Usai pertemuan dengan Donald Trump, banyak pihak yang mengkritik hal tersebut sebagai bentuk pelanggaran kode etik dan cenderung bersifat menghamburkan uang rakyat di kala perekonomian Indonesia sedang terpuruk.
Di tengah suara miring, Dewan Presidium Koalisi Masyarakat Peduli Parlemen, Willy Kurniawan memiliki tanggapan lain. Willy menilai pertemuan yang dilakukan pimpinan DPR tersebut merupakan sebuah momentum politik yang harus disikapi secara positif.
"Kunjungan ini adalah positif. Agenda dari DPR adalah agenda bagus, dan mengangkat bangsa Indonesia di mata dunia dalam pergaulan di internasional," ujar Willy di Kedai Kopi Perjuangan, Jalan Proklamasi 65, Jakarta Pusat, Minggu (6/9)
Willy juga menambahkan bahwa buah dari pertemuan tersebut dapat menjadi keuntungan bagi Indonesia karena sosok Setya Novanto dapat menarik investor asing untuk berlomba berinvestasi di Indonesia.
"Sosok Setya saya pikir dapat menjadi speaker bagi Indonesia untuk dapat berpengaruh di mata dunia, dan menarik investor untuk mau datang ke Indonesia," tambahnya.
Penilaian tersebut didasarkan pada latar belakang Donald Trump yang juga seorang pengusaha memiliki jaringan bisnis internasional akan dapat membantu Indonesia keluar dari masa sulit.
"Jika Donald Trump network dapat mengajak para investor datang ke Indonesia untuk dapat berinvestasi kan suatu hal yang positif," sambung Willy
Seperti diketahui, perjalanan dinas dalam rangka memenuhi undangan IPU Speakers Conference (Inter Parliamentary Union) yaitu Konferensi Ketua Parlemen Dunia ke-4 yang berlangsung dari tanggal 31 Agustus hingga 2 September.
Setelah itu bertemu Donald Trump yang diklaim dalam rangka silaturahmi dan membangun networking untuk memperkuat investasi Trump di Indonesia.