Perusahaan klaim pabrik semen di Rembang tak akan bikin kekeringan
PT Semen Indonesia dan PT Semen Gresik mencontohkan pabrik di Tuban yang sudah 20 tahun beroperasi.
PT Semen Indonesia dan PT Semen Gresik menjamin jika pabrik semen rembang beroperasi di akhir tahun 2016, tidak akan terjadi bencana kekeringan atau kerusakan di sekitar lahan milik warga di Kawasan Pegunungan Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
"Dry process technology yang kami gunakan. Bahan mentahnya menjadi semen prosesnya kering, tidak memerlukan air. Air berfungsi hanya untuk pendingin peralatan. Selain itu juga tidak dibuang, melainkan disirkulasikan kembali. Sehingga tidak akan terjadi kekeringan seperti yang disuarakan beberapa masyarakat yang menolak di sosial media," kata Manager Commissioning PT Semen Gresik Wahyudi Eko di Gunem, Rembang, Jawa Tengah Senin (22/8).
Wahyudi mengungkapkan, saat proses pembangunan pabrik, pihak perusahaan melakukan proses pembuatan pemasangan lapisan kedap air pada bagian dasar tanah. Sehingga mata air yang ada di sekitar Pegunungan Kendeng, Rembang tidak akan terganggu dan tidak mungkin terjadi kekeringan.
"Selesai proses penggalian menunggu pemasangan lapisan kedap air. Nanti air tidak jadi isu utama karena kami sudah membangun fasilitas bozem pendinginan peralatan," ujarnya.
Kemudian, Sebelum dilakukan proses pembangunan, PT Semen Indonesia bersama PT Semen Gresik telah melakukan upaya penelitian terhadap kawasan karst Pegunungan Kendeng di Gunem, Rembang yang awal pengusulan lahan PT Perhutani itu seluas 1.502 hektare. Kemudian, saat ini diizinkan oleh Pemerintah Kabupaten Rembang di tahun 2012 dan dijadikan lahan eksplorasi tambang semen hanya seluas 514 hektare.
"Bahan dasar pembuatan semen berupa batu kapur sebanyak 80 persen, tanah liat sebanyak 18 persen dan sisanya pasir besi dan pasir silica. Dalam desain pola penambangan gunakan pakar. Pak Prof Budi Sulistiyo ITB. Beliau ciptakan sustainable. Penelitian kami diperbolehkan masuk 100 meter dari bagian dasar. Sehingga deposit 500 hektare akan habis 130 tahun," paparnya.
Sementara itu, Project Control PT Semen Gresik Roy Budi Setiawan menerangkan jika proses penambangan semen di sekitar Kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang dilakukan secara bertahap. Disertai dengan proses reboisasi terhadap lokasi bekas penambangan.
"Pola penambangan bertahap lalu dilakukan reboisasi. Untuk area di tambang saat itu, kerjasamakan dengan penduduk sekitar untuk bisa bercocok tanam di sana. Sama seperti yang dilakukan di Tuban yang pabrik semennya sudah berlangsung selama 20 tahun, di sana air tidak habis," terangnya.
Roy juga menuturkan, selain reboisasi pihak perusahaan juga melakukan upaya pembuatan embung-embung pada bekas cekungan penambangan semen. Cekungan itu dijadikan sebagai wadah tempat sumber air tadah hujan untuk persediaan air warga sekitar dalam bercocok tanam.
"Malahan kami membuat cekungan bekas penambangan untuk membuat embung seperti yang diprogramkan oleh Pak Gubernur Jateng gerakan embung di Jawa Tengah. Bisa untuk obyek wisata, tempat pemancingan. Bahkan sebagai sumber air cadangan bagi masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi bercocok tanam atau petani," tuturnya.
Selain itu, untuk memantau dan mengontrol persediaan air, pihak perusahaan juga telah membuat sumur pantau yang berfungsi melihat apakah ada penurunan atau kenaikan debit air selama proses penambangan berlangsung.
"Kami di Tuban sudah membuat empat sumur pantau untuk melihat debit air. Sejauh ini tidak ada perubahan. Bisa langsung dilihat pabrik kami di Tuban, Jawa Timur airnya tidak habis padahal penambangan berlangsung sudah selama 20 tahun," pungkasnya.
-
Kapan Pabrik Semen Indarung I didirikan? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Kenapa petani Kendeng menolak pembangunan pabrik semen? Mereka memprotes pembangunan pabrik tersebut karena dibangun di wilayah karst yang berfungsi untuk menyerap air. Selain itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan pihak terkait dinilai tidak transparan.
-
Dimana pabrik semen pertama di Indonesia terletak? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Siapa yang mendirikan Pabrik Semen Indarung I? Pabrik semen pertama di Indonesia terletak desa Indarung kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat. Semen merupakan salah satu bahan penting dalam proses sebuah pembangunan baik itu perumahan dan gedung-gedung besar. Mungkin tidak banyak yang tahu jika pabrik semen pertama di Indonesia berada di Pusat Kota Padang, Sumbar.Pabrik tersebut bernama Indarung I yang sudah didirikan sejak 18 Maret 1910 oleh seorang Perwira Belanda Carl Christophus Lau, dengan nama pabriknya NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
-
Bagaimana proses pembangunan pabrik semen pertama di Indonesia? Dalam proses pembangunan, Carl menggandeng beberapa perusahaan seperti Firma Gebroeders Veth, Fa.Dunlop, dan Fa.Varman & Soon. NV NIPCM sendiri memiliki kantor pusat di Belanda, akan tetapi pabrik yang didirikan di Kota Padang ini masih bagian dari cabangnya.
-
Dimana Wamentan meninjau aktivitas pengembangan semen beku unggul? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau aktivitas kerja pengembangan semen beku unggul yang dilakukan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Baca juga:
Ditolak warga, Pabrik Semen Rembang tetap beroperasi akhir September
Istana masih kaji penghentian pembangunan pabrik semen di Kendeng
Presiden minta Menhut kaji pokok masalah lingkungan di Kendeng
LBH Semarang protes kunjungan Menteri Rini ke pabrik semen Rembang
Cerita Sukinah diintimidasi karena tolak pabrik semen di desanya
Warga Rembang protes pendirian pabrik semen sejak 2014
'Tahu-tahu izin pabrik semen di Rembang sudah keluar'