Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden
Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.
Yanto pun berharap kedepan Ganjar bisa seperti Ketua Umum PDIP.
Pesan Cucu Pemilik Rumah Sejarah Rengasdengklok ke Ganjar Jika Terpilih Presiden
-
Bagaimana penampilan rumah Ganjar Pranowo? Rumah itu terlihat memiliki halaman yang cukup hijau dan memiliki taman kecil di bagian depan. Menariknya, tak ada pagar tinggi di halaman depan rumahnya. Walaupun taman itu hanya berukuran kecil, namun rumah itu tetap tampak cantik.
-
Apa keunikan Rumah Apung Tambaklorok? Rumah ini menjadi contoh konstruksi rumah di wilayah pasang surut yang anti banjir dan gempa karena bisa mengapung mengikuti tinggi permukaan air.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kenapa rumah Ganjar Pranowo dinilai sederhana? Banyak dari warganet yang menilai rumah itu sangat sederhana untuk ukuran mantan Gubernur. Berikut komentar warganet:“Rumahnya sederhana ya buat seukuran mantan gubernur. Sama dengan karakter Pak Ganjar yang sederhana, jauh sama rumah para selebritis,” tulis Al M***nti.
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
-
Bagaimana Rumah Rungko dibangun? Rumah Rungko ini dibangun menggunakan kayu pilihan dan proses penebangannya memakan waktu hingga bertahun-tahun. Hal ini disebabkan masyarakat Kluet menggunakan parang untuk menebang pohon. Apabila parang tersebut terjatuh, maka tidak boleh dilanjutkan karena tidak diizinkan oleh Tuhan.
Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara. Sebagai bentuk melihat bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia dari napak tilas Soekarno dan Mohammad Hatta.
Hal itu juga dilakukan calon presiden (capres) nomor urut satu, Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh yang langsung disambut generasi kedua atau cucu dari Djiaw Kie Siong, Yanto Djuhari dan istrinya Lina.
Kehadiran Ganjar di rumah bersejarah itu, kata Yanto, bisa sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah Indonesia. Dengan harapan kedepannya tetap ingat meskipun berhasil menjadi presiden kelak.
“Ya buat saya aman-aman saja, sejahtera diperhatikan sejarah. Kalau memang bapak ini punya hati nurani bagus dia entar ingat,” ujar Yanto kepada wartawan, usai kunjungan Ganjar, Jumat (15/12).
- Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia
- Potret Ganjar Takjub Keindahan Pulau Banda Neira, Daerah Tergambar Dalam Uang Pecahan Seribu
- Ganjar Dua Kali Pamer Kehebatan Susi Pudjiastuti saat Kampanye di Jawa Tengah
- Ganjar Sebut Bansos dari Rakyat untuk Rakyat, Bukan Milik Presiden
Yanto pun berharap kedepan Ganjar bisa seperti Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri atau anak dari Bung Karno yang tetap ingat terhadap rumah bersejarah yang jadi saksi bisu upaya kemerdekaan Indonesia.
“Karena cikal bakalnya di sini, cikal bakal ibu mega makanya masih ingat. Tapi yang lain pada cuek aja. Iya (Ganjar) jangan lupa, jangan lupakan sejarah dah intinya gitu, jangan lupakan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat. Sebagai, bentuk melihat kembali semangat pemuda saat masa kemerdekaan
“Saya kira semua tau lah, bagaimana anak-anak muda saat itu ingin Indonesia merdeka, dan Bung Karno Bu Fatmawati, Mas Guntur masih kecil ada fotonya itu, di bawa ke sini,” kata Ganjar.
“Diminta oleh anak-anak muda untuk segera merdeka jangan mau dikasih sama Jepang. Itu sebuah spirit patriotisme, dari anak-anak muda, Indonesia pada saat itu. Saya kira jika sejarah inilah yang mesti ditiru ya,” sambungnya.
Selain itu, Ganjar juga menegaskan kalau semangat perjuangan tidak harus selalu diberi dan berharap. Melainkan, bisa dengan merebut, sebagai cerminan kala itu desakan dari anak muda yang ingin segera merdeka dari penjajahan Jepang.
“Semangat kemandirian, semangat perjuangan tidak selalu memberi, tidak berharap untuk diberi jadi kami bisa merebut. Dan kami bisa lakukan sendiri, dan kami tidak bisa didikte. Woh itu keren anak muda,” imbuhnya.
Adapun kunjungan Ganjar kali ini ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat merupakan bagian dari kampanye Ganjar yang telah keliling ke sejumlah wilayah di Jawa Barat, mulai dari Kabupaten Bekasi, sampai Karawang.