Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia
Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini
Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini
Rumah besar ini merupakan bangunan Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat yang terletak di Jalan Pasir Kaliki, Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Gaya bangunannya masih berarsitektur lawas, dengan dominan cat berwarna putih di tiap sisinya. Banyaknya pilar di sana juga mengindikasikan bahwa bangunan ini didirikan pada abad ke-19, sesuai misi tata kota kolonial Belanda yakni Indische.
Di balik kemegahan dan keindahan bangunan tersebut, rupanya tersimpan cerita sejarah yang menarik.
Dahulu, rumah yang juga dikenal sebagai Gedung Pakuan ini pernah menjadi Kantor Residen Priangan. Bahkan sejumlah tokoh dunia juga pernah berkunjung ke sini.
Sampai sekarang, bangunan tersebut masih aktif digunakan untuk kegiatan pemerintah daerah Jawa Barat.
Mengutip laman Biro Administrasi Pimpinan Sekretaris Daerah (Adpim) Jawa Barat, gedung Pakuan ini mulai dibangun tahun 1864. Ketika itu, ibu kota residen direncanakan pindah ke Kota Bandung.
Hal ini membuat seluruh kegiatan pemerintahan juga dialihkan ke sana, dari yang sebelumnya di wilayah Cianjur.
Namun setelah diresmikan bangunan belum bisa ditempati mengingat tidak adanya izin dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Charles Ferdinand Pahud.
Operasional gedung baru bisa berjalan maksimal setelah izin dikeluarkan, dan pemerintahan Priangan benar-benar dipindah ke Kota Bandung pada 1867.
Diketahui alasan utama pemindahan rumah dinas ke Kota Bandung karena saat itu wilayah Cianjur dilanda bencana berupa letusan Gunung Gede Pangrango.
Seisi kota terkena dampaknya, termasuk bangunan gedung tersebut.
Atas pertimbangan keamanan, Kota Bandung sebagai pusat keramaian di Jawa Barat dijadikan lokasi pemindahan rumah dinas tersebut. Selain itu, pemindahan juga akan memudahkan koordinasi dengan pihak pusat.
Setelah dipindahkan, jabatan Residen Priangan dipegang oleh Van Der Moore selama beberapa tahun ke depan.
Selain sebagai tempat istirahat, rumah dinas ini juga berfungsi sebagai bangunan untuk kegiatan rapat dan pertemuan penting antar residen.
Bahkan tak hanya tokoh penting di masa kolonial Belanda, di era setelahnya bangunan ini juga pernah dikunjungi oleh tokoh besar dunia sebut saja Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dan Ratu Elizabeth II dari Inggris.
Ketika itu, proses pembangunan juga dilakukan secara profesional dan tidak asal-asalan sehingga daya tahan bangunan bisa kokoh hingga sekarang.
Karena tingginya nilai sejarah, bangunan ini menjadi salah satu tempat edukasi tentang priangan di masa silam.
Sisa-sisa kejayaan bangsa kolonial bisa terlihat di bangunan yang sampai sekarang masih difungsikan sebagai rumah dinas Gubernur Jawa Barat di tiap priode kepemimpinannya.
Mengutip Liputan6, kendati usianya sudah 157 tahun ketahanannya luas biasa. Ini dibuktikan dengan tidak rusaknya Gedung Pakuan saat dihantam bencana gempa bumi 7,3 magnitudo pada 2009 lalu di Jawa Barat.
Di sini terdapat sejumlah fasilitas penunjang berupa taman burung, musala, lapangan tenis, dan air mancur. Lalu, terdapat pula pohon palem botol atau Hyophorbe Legenicaulis yang memperindah suasana di sekitar bangunan.
Gedung Pakuan era sekarang.
Ganjar mengutarakan pelajaran yang dapat dipetik dari kunjungannya ke Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK menggeledah rumah Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba di Jakarta. Mereka mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut berada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIni menyusul, rencana pemerintah untuk memindahkan usai Ibu Kota Negara ke Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaPada zaman penjajahan, bukit itu juga menjadi markas prajurit Belanda
Baca Selengkapnya