Menyusuri Rumah Kediaman Raffles, Peninggalan Gubernur Terakhir Inggris di Bengkulu
Sebuah bangunan peninggalan kolonial Inggris di Sumatra ini menjadi kediaman gubernur sekaligus pusat aktivitas pemerintahan.
Sebuah bangunan peninggalan kolonial Inggris di Sumatra ini menjadi kediaman gubernur sekaligus pusat aktivitas pemerintahan.
Menyusuri Rumah Kediaman Raffles, Peninggalan Gubernur Terakhir Inggris di Bengkulu
Bumi Sumatra banyak menyisakan sejarah peninggalan-peninggalan penjajah yang sampai sekarang masih bisa dilihat keberadaannya. Mereka juga mendirikan bangunan khusus yang digunakan sebagai tempat tinggal dan melakukan berbagai aktivitas pemerintahan.Provinsi Bengkulu tak lepas dari kolonialisme Inggris dan peran dari seorang gubernur yang namanya kerap muncul di buku-buku sejarah, yaitu Thomas Stamford Raffles. Tak hanya benteng Marlborough yang didirikan oleh orang-orang Inggris untuk pertahanan, bangunan bersejarah lainnya adalah rumah kediaman Raffles atau disebut dengan Istana Gubernur.
Lantas, bagaimana sejarah rumah kediaman Thomas Stamford Raffles di Bengkulu? Simak ulasannya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Negeri Porak-poranda
Sebelum bertempat tinggal di Bengkulu, Raffles sempat kembali ke tanah kelahirannya dan menikah dengan wanita berdarah Irlandia bernama nona Sophia Hull di tahun 1817.
-
Siapa yang dimakamkan di kompleks pemakaman Inggris di Bengkulu? Konon, kompleks makam di Jitra Bengkulu ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir keempat anak dari Stamford Raffles sekaligus istri keduanya yaitu Sophia Hull.
-
Dimana kompleks pemakaman orang Inggris di Bengkulu? Kompleks pemakaman tersebut salah satunya ditemukan di Bengkulu, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Jitra, Kota Bengkulu.
-
Apa saja yang bisa ditemukan di kompleks pemakaman Inggris di Bengkulu? Dari makam-makam yang tersisa, batu nisannya berbentuk unik dan identik dengan gaya Eropa pada abad pertengahan. Kemudian, batu-batu nisan tersebut juga sangat kokoh, sehingga bentuknya masih bisa bertahan sampai hari ini. Keunikan lain dari makam ini adalah ukurannya yang cukup besar dan tinggi, yaitu mencapai 4 meter bahkan lebih. Bahkan, beberapa batu nisannya juga terdapat patung berbentuk anjing, dan masih banyak lagi.
-
Mengapa kompleks pemakaman Inggris dibuat di Bengkulu? Diserang Penyakit Pemicu dibuatnya kompleks pemakaman ini akibat banyaknya tentara-tentara EIC yang meninggal ketika berada di Bengkulu. Mulai dari meninggal akibat perang sampai ratusan orang terserang penyakit, seperti Malaria dan Disentri.
-
Kapan kompleks pemakaman Inggris di Bengkulu dibentuk? Konon makam Inggris ini sudah ada sejak tahun 1714. Kompleks ini dibentuk untuk menggantikan kuburan yang berada di Benteng York.
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
Saat dirinya turun dari kapal, ia bertugas menjadi Letnan Gubernur dengan keadaan kota Bengkulu dalam keadaan porak-poranda seperti negeri yang sudah ditinggalkan oleh rakyatnya.
Kota Bengkulu semakin hancur saat terjadinya bencana alam gempa bumi yang menjadi bagian dari penyambutan Raffles di sana. Rangkaian gempa tersebut menghancurkan beberapa rumah dan keadaannya begitu berantakan.
Membangun Kantor
Melihat situasi Bengkulu yang menyedihkan, Raffles berniat membangun kembali kota tersebut. Salah satunya ia mendirikan sebuah gedung kediaman gubernur sebagai pengganti gedung pemerintahan yang sudah hancur akibat bencana alam.
Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, bangunan tersebut terletak di sebuah perbukitan dengan pemandangan Benteng Marlborough yang juga didirikan oleh tentara Inggris. Di sisi belakang, dari rumah gubernur ini bisa melihat langsung pemandangan Bukit Barisan dan gunung yang indah.
Rumah Bagai Istana
Rumah kediaman Raffles ini tak hanya menjadi tempat tinggal gubernur, melainkan kerap digunakan untuk berbagai macam aktivitas pemerintahan di sana.
Mengutip direktoripariwisata.id, konon rumah tersebut bisa mengakses langsung ke dalam Benteng Marlborough melalui bawah tanah melewati tugu Thomas Parr, sosok yang berperan penting bagi Inggris di Bengkulu.
Selain tiang-tiang besar, gaya arsitektur lainnya adalah dinding bangunan yang cenderung tebal dan ukuran jendela yang cukup lebar menjadi ciri khas dari rumah-rumah ala Eropa.
Kondisi Saat Ini
Setelah Inggris angkat kaki dari Nusantara dan Bengkulu ditetapkan menjadi provinsi sendiri yang terpisah dari Provinsi Sumatra Selatan, rumah kediaman Raffles ini turut ditinggalkan.
Seiring berjalannya waktu, rumah ini secara bertahap dipugar sedikit demi sedikit agar tidak hancur termakan usia. Sampai sekarang rumah ini digunakan sebagai kediaman Gubernur Bengkulu sekaligus tempat kegiatan pemerintah daerah.