Pesan Jokowi Minta Para Guru Jaga Pola Makan Anak Didik Cegah Stunting
"Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhineka Tunggal Ika, ini juga sebuah keharusan," sambungnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para guru dapat awas dan mencegah terjadinya stunting pada anak didik. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk bangsa Indonesia.
Jokowi mengulas, SDM Unggul memiliki komponen pertama yakni penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman. Kemudian yang kedua adalah soal mentalitas dan karakter.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
"Ini yang terus harus kita bangun, sikap santun, jujur, budi pekerti yang baik, peduli terhadap sesama, kerja keras, dan mampu bergotong royong, ini semakin penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita," kata Jokowi saat menghadiri puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/12).
"Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhineka Tunggal Ika, ini juga sebuah keharusan," sambungnya.
Komponen yang ketiga dari SDM unggul, lanjut Jokowi, adalah kesehatan jasmani anak didik. Dia pun mengingatkan para guru untuk turut serta mencegah terjadinya stunting.
"Bapak ibu guru harus melihat anak didiknya yang stunting itu ada atau tidak. Pola hidup sehat harus dikenalkan sejak dini. Makan sehat dan berolahraga yang cukup harus juga dibiasakan sejak dini. Jangan dilupakan masalah ini, karena tidak ada gunanya berilmu, tidak ada gunanya memiliki keterampilan yang tinggi, kalau mentalnya tidak sehat, fisiknya tidak sehat, percuma," jelas dia.
Jokowi mengingatkan para guru untuk berhati-hati mengenai masalah stunting anak didik, sebab kesehatan jasmani terbilang sudah lama terlupakan.
Menurutnya, penguasaan ilmu yang hebat akan menjadi sia-sia jika anak didik tidak sehat jiwa dan badannya.
"Hati-hati mengenai ini. Karena sakit fisik maupun sakit mental adalah pengkali nol dari prestasi akademik. Pintarnya kayak apa kalau semuanya nilainya, nilai pelajarannya katakanlah 10, tapi kalau sakit-sakitan nilai akhirnya ya sepuluh kali nol, sama dengan nol. Sepintar apapun anak didik kita. Kalau indeks prestasinya empat misalnya, tapi sakit mental ataupun sakit fisik, indeks prestasinya ya empat kali nol, sama dengan nol lagi. Jadi hati-hati masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental dan kesehatan fisik," kata Jokowi.
Reporter: Nanda Perdana/Liputan6.com
(mdk/rhm)