Pesan Ribuan APD, Pemkab Banyuwangi Berharap Tidak Sampai Terpakai
Produksi APD dilakukan dengan menggandeng 20 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banyuwangi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sedang memesan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk didistribusikan ke Puskesmas maupun rumah sakit yang menangani virus Corona (Covid-19). APD tersebut berupa kelengkapan pakaian atas bawah sebanyak 2000 dengan standar pengawasan dokter. Ada yang hanya sekali pakai dan bisa digunakan lagi dengan harga lebih mahal.
Produksi APD dilakukan dengan menggandeng 20 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap, persiapan fasilitas APD tersebut sia-sia, dalam artian tidak ada lagi tambahan kasus pasien Covid-19 di Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Kita pesan melibatkan 20 UMKM, masing masing UMKM 5 penjahit. Ini produk siap didistribusikan di Puskesmas dan rumah sakit yang menangani Covid-19. Saya harap semua persiapan ini sia sia kita buat, semoga tidak terpakai, tapi kita sudah menyiapkan ini semua," kata Anas saat meninjau produksi APD di Kecamatan Licin, Kamis (2/4).
Pemesanan ribuan APD tersebut dilakukan setelah tenaga medis beberapa kota di Indonesia terpapar Covid-19 akibat minimnya APD. Belajar dari pengalaman tersebut, pihaknya memesan dengan jumlah sementara 2000 buah.
"Seminggu lalu saya hampir putus asa mencari APD, setelah banyak perawat dokter di berbagai kota terkena virus Covid-19 karena kekurangan APD. Saya pesan, uang ada, tapi barang gak ada. Dari pengalaman kejadian di berbagai kota ini, saya kumpulkan UMKM melalui Disperindag untuk membuat ini, semua atas supervisi dokter, dengan standar kedokteran, diproduksi 20 UMKM dan siap pakai. Harganya juga terjangkau," katanya.
Saat ini beberapa daerah seperti Kalimantan Barat juga tertarik memesan APD dari Banyuwangi.
"Tadi sudah ada teman dari Kalimantan Barat yang pesan. Dan beberapa daerah lain yang tahu juga mulai pesan, mudah mudahan bisa kita produksi dengan kualitas bagus. Sekarang kita pesan 1000 dan 1000 lagi dengan kualitas yang bisa dipakai berkali kali dengan harga lebih mahal," ujarnya.
Tidak hanya APD, pihaknya juga menyiapkan ruang isolasi tambahan di rumah sakit, pendopo hingga gedung wanita dengan total sebanyak 300 lebih bed isolasi, melalui anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 yang di-realokasi senilai Rp 21 miliar.
Anggaran tersebut untuk menambah bed isolasi, alat rapid test (tes cepat) untuk warga, penambahan alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien.
Sebagian dana juga digunakan untuk membeli masker, hand sanitizer, alkohol, disinfektan, dan berbagai penunjang medis lainnya.
"Semoga akhirnya tidak terpakai karena semua warga sehat," katanya.
Hingga saat ini, Jumat (3/4) di Banyuwangi terdapat 352 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan satu pasien positif Covid-19 yang masih dirawat.
(mdk/hrs)