Pesan Terakhir Yasonna Laoly ke Jajaran di Kemenkumham Usai 'Kena' Reshuffle Jokowi, Singgung Supratman Andi Atgas
Salah satunya Menkumkam Yasonna Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Atgas, politisi Partai Gerindra.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Salah satunya Menkumkam Yasonna H. Laoly yang digantikan oleh Supratman Andi Atgas, politisi Partai Gerindra.
Yasonna sempat memimpin Upacara Hari Pengayoman di Lapangan Kemenkumham, Jakarta Selatan pada Senin (19/8). Dalam sambutan terakhirnya, Yasonna berpamitan serta meninggalkan pesan-pesan terkahir untuk jajaran Kemenkumham.
Dalam sambutan itu, Yasonna menyampaikan permohonan maaf kepada jajarannya. Diakuinya, setiap kebijakan yang diambil tentu tak melulu menyenangkan semua pihak.
"Saya sebagai pimpinan saudara maupun didalam pergaulan mungkin ada di antara saudara yang kecewa sebagai pimpinan tentu harus mengambil tindakan-tindakan baik pemecatan, baik rotasi, mutasi baik teguran maupun barangkali hal-hal lain yang menyebalkan saudara," kata dia.
"Karena tidak mungkin tidak pernah saya mengecewakan saudara apalagi dalam rotasi terakhir ini, pasti ada lah yang
bersungut-sungut," dia menambahkan.
Yosanna mengegaskan, rotasi maupun mutasi adalah hal yang lumrah. Karena itu, dia berpesan kepada semua jajaran agar terus memberikan yang terbaik untuk kementerian ini.
Singgung Supratman Andi Atgas
Apalagi, estafet kepimpinan akan diteruskan kepada Supratman Andi Atgas yang dikenal sebagai sosok rendah hati. Yosanna memhami betul figur Supratman Andi Atgas karena pernah bekerjasama saat sama-sama Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
"Saya tahu pimpinan yang akan datang, sahabat saya di Baleg orang yang rendah hati, orang yang selama ini berkerjasama dengan saya dalam Prolegnas dalam membahas beberapa undang-undang," ucap dia.
"Dan saya meminta kepada suadara dukung beliau berikan yang tebaik karena kita melihat intitusi ini bukan melihat personal," imbuh dia.
Yasonna berharap pencapaian baik selama masa kepimpinan dapat dilanjutkan. Yasonna menyebut, selama 10 tahun terkahir Kemenhumkam beberapa kali mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.
"Jelek-jelek begini Kemenkumham adalah pengelolahan keuangan terbaik dalam 2 tahun berturut-turut setelah Kementerian keuangan. Teruskan itu jaga itu," ucap Yasonna.