Pesawat kepresidenan RI hemat uang negara Rp 114 M per tahun
"Kita juga bangga, 69 tahun kita merdeka punya pesawat sendiri," kata Sudi Silalahi.
Pesawat kepresidenan RI berjenis Boeing Business Jet II telah tiba di Indonesia. Kehadiran pesawat ini diharapkan dapat menghemat penggunaan pesawat terbang komersial yang disewa untuk perjalanan dinas Presiden RI.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan dengan pesawat kepresidenan ini, anggaran bepergian presiden bisa hemat sebesar Rp 114 miliar per tahun.
"Hadirnya pesawat ini lebih efektif dan mengefisienkan penggunaan pesawat terbang. Dengan hadirnya pesawat kepresidenan ini ada penghematan yang kita hitung ada Rp 114 miliar per tahun di masa-masa yang akan datang," ujar Sudi, saat menyambut pesawat kepresidenan di Bas Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (10/4).
Proses pembuatan pesawat ini memakan waktu 4 tahun di pabrik Boeing, Seattle, Amerika Selatan. Sudi menyebut harga pesawat ini yakni sekitar Rp 840 miliar.
"Kita juga bangga, 69 tahun kita merdeka punya pesawat sendiri, ini karena kemampuan uang kita yang semakin baik," ujar Sudi.
Sebelumnya, pemerintah dan DPR mengadakan pembahasan terkait perlunya pembelian pesawat kepresidenan. DPR sepakat dengan alasan penghematan anggaran, pembelian pesawat kepresidenan disetujui.
"Dengan dukungan DPR, dan kesamaan pendapatan kita simpulkan memang perlunya kita punya pesawat presiden," ujarnya.
Sudi menambahkan, pesawat ini untuk tugas khusus presiden dan wakil presiden dalam melaksanakan perjalanan dinas di dalam maupun luar negeri. Pengoperasian pesawat dilakukan oleh TNI AU dan saat sedang tidak digunakan pesawat disimpan di hanggar TNI AU.
Diketahui, biaya perawatan dan pemeliharaan pesawat dikelola oleh Sekretariat Negara. Untuk kegiatan pemeliharaan juga dilakukan oleh Garuda Indonesia.
Menurut Sudi, pesawat kepresidenan akan digunakan setelah mengurus sertifikat di TNI AU. Pesawat ini akan lebih sering digunakan untuk presiden yang akan datang, sebab Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan habis masa jabatannya tahun ini.
"Dalam waktu dekat segera dioperasikan. Dalam satu hari besok mudah-mudahan diselesaikan sertifikasinya, minggu depan uji coba penerbangan. Presiden yang akan datang yang lebih banyak memakai," ujarnya.