Petinggi Hanura kecewa Aceng Fikri dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar
"Saya sebagai ketua dewan penasihat tidak diundang (rapimda), tidak tahu menahu, dan Aceng tiba-tiba sudah menentukan dan mengusung Dedi Mulyadi," kata Iriana.
Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Hanura Jawa Barat M Iriana mengaku kecewa dengan keputusan Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Aceng Fikri yang memilih mendukung Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat di Pilgub Jawa Barat 2018. Padahal
"Jadi hasil rapimda kemarin itu cuma keinginan Aceng Fikri saja. Pemilihan Dedi Mulyadi sebagai cagub itu keputusan yang salah," kata Iriana di Bandung, Minggu (12/11). Seperti dilansir Antara.
Iriana mengatakan Keputusan yang dituangkan dalam hasil Rapimda DPD Partai Hanura Jawa Barat, pada 5 November 2017 dianggap jauh dari tujuan memenangkan Pilgub Jawa Barat 2018.
Menurut dia, dalam rapimda itu dikabarkan DPC Partai Hanura dari Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat menyepakati dukungan kepada Dedi Mulyadi.
Ia menyatakan, hasil rapimda tersebut tidak masuk akal dan keputusan rekomendasi bagi Dedi Mulyadi dinilai tidak berdasarkan kajian.
Selain itu, ia juga mengaku heran dengan munculnya keputusan itu, di saat Dedi Mulyadi tidak diusung partainya sendiri, Partai Golkar, karena Dedi merupakan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.
"Dan ini yang menjadi pertanyaan kami, apa dasar munculnya keputusan pemilihan Dedi Mulyadi. Berdasarkan kajian, kalau iya seperti apa kajiannya. Jelas-jelas Dedi tidak diusung partainya, lalu Hanura mau ikut ke mana" ujar Iriana.
Dia mengatakan, rapimda juga menyimpulkan seluruh DPC Partai Hanura se-Jawa Barat disebut-sebut menyetujui dukungan bagi Aceng Fikri sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Dedi Mulyadi dan pernyataan itu diungkapkan langsung oleh Aceng Fikri.
"Saya sebagai ketua dewan penasihat tidak diundang (rapimda), tidak tahu menahu, dan Aceng tiba-tiba sudah menentukan dan mengusung Dedi Mulyadi," kata dia.
"Hal ini seperti memaksakan hasrat pribadi dengan memanfaatkan Partai Hanura. Pilihan ini tidak cerdas dan tidak menggunakan sistem politik. Jangan sampai kader marah karena menilai keputusan itu didasarkan kepentingan pribadi," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Badan Saksi DPD Partai Hanura Jawa Barat Tedi Kurniawan menambahkan, kejanggalan DPD dalam menentukan keputusan rekomendasi cagub dan cawagub Jabar ini akan dilaporkan ke DPP Partai Hanura.
Tedi menduga adanya skenario keuntungan pribadi dengan memanfaatkan Partai Hanura Jawa Barat, mengabaikan suara murni dari kader di akar rumput.
"Semoga DPP mendengar aspirasi kami ini. Betapa bahayanya partai kami di Jawa Barat jika dikendalikan oleh nafsu politik nakhodanya," kata Tedi yang juga mantan Ketua DPC Kota Bandung itu.
Baca juga:
Usung Deddy Mizwar-Syaikhu, PKS akui Netty Heryawan masih berpeluang
Ketua DPW dicopot jelang Pilgub Jabar, ini penjelasan PKS
Pengurus Golkar kecamatan: Ridwan Kamil harusnya tak PHP ke Golkar
Meski elektabilitas tertinggi, posisi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar disebut belum aman
Hadapi Pilgub, PKS ganti Ketua DPW Jabar
NasDem tak ingin Ridwan Kamil jadi kader partai
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).