Petugas Gabungan Bubarkan Setiap Kerumunan di Titik Nol Yogyakarta
Meski demikian, pengunjung yang mencoba berhenti sejenak untuk berkerumun langsung diminta bubar dan lanjut berjalan.
Petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta membubarkan setiap potensi kerumunan orang di kawasan Titik Nol Kilometer, Kamis malam, menjelang pergantian Tahun 2021.
Pantauan pada 23.00 WIB sejumlah warga masih terus berdatangan dan berlalu lalang di kawasan Titik Nol Kilometer menuju Malioboro. Arus lalu lintas juga terpantau padat.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Bagaimana Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Sejak pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949, Yogyakarta yang sejak tahun 1946 menjadi ibu kota negara hanyalah sebuah negara bagian di bawah naungan Republik Indonesia Serikat (RIS).
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Mengapa Yogyakarta memiliki status istimewa? Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
Meski demikian, pengunjung yang mencoba berhenti sejenak untuk berkerumun langsung diminta bubar dan lanjut berjalan.
"Kalau ada kerumunan kami akan menghalau untuk bubar. Mengenai mobilitas masyarakat selama dia bergerak saya kira tidak ada masalah," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto seusai melakukan pemantauan di kawasan itu.
Yuliyanto meyakini sampai pukul 00.00 WIB tidak akan ada warga yang merayakan pergantian tahun dengan berkerumun di kawasan Titik Nol Kilometer maupun di pusat keramaian lainnya seperti Tugu Pal Putih, serta Malioboro, serta Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Selain mengandalkan personel yang ditugaskan menghalau kerumunan, menurut dia, pagar barikade yang pasang di setiap sudut kawasan itu akan cukup menyulitkan orang untuk membuat kerumunan.
"Apalagi sekarang masih hujan, mudah-mudahan tidak terjadi kerumunan. Seandainya ada kerumunan masih batas wajar," kata dia.
Salah seorang pengunjung asal Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Feni (25) mengatakan ingin tetap menikmati suasana pergantian tahun di Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meski di masa pandemi, ia mengaku tidak khawatir dengan potensi penularan COVID-19.
"Kalau kita takut terus, kita tidak akan bisa maju, yang penting kami sudah memenuhi protokol kesehatan, memakai masker dan handsanitizer," kata dia.
Dia mengaku akan menghindari setiap kerumunan di sekitarnya. "Saya tidak akan ikut berkerumun, jadi hanya lewat saja," kata dia.
Baca juga:
Ridwan Kamil: Laporan Kapolda Malam Tahun Baru di Jabar Sepi, Artinya Warga Patuh
Kondisi Jalan Jakarta di Detik-Detik Pergantian Tahun Baru
Jelang Pergantian Tahun, Kawasan Bundaran HI dan Monas Sepi
Bandung Sepi Jelang Tahun Baru, Ridwan Kamil Sebut Kepatuhan Warga Jabar Baik
45.489 Gereja di Indonesia Dikawal Polisi Pada Malam Tahun Baru