Petugas siapkan sandal untuk jemaah antisipasi kaki melepuh
Hingga hari keempat, sudah ada lebih dari sepuluh jemaah yang mengalami kejadian sama, pulang dari masjid tanpa mengenakan sandalnya.
Pagi tadi, seorang kakek dan nenek merapat ke Pos Utama Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi yang terletak di Pintu/Gate 21. Saat itu, baru menunjukkan pukul 07.00 waktu Arab Saudi. Masih pagi untuk ukuran Indonesia, namun udara sudah cukup hangat di musim panas Arab Saudi.
Keduanya disapa petugas seksus yang sedang berjaga. Ternyata keduanya datang sudah tidak lagi mengenakan alas kaki. Kepada petugas, keduanya melaporkan kalau sandalnya hilang setelah salat subuh. Keduanya sudah berusaha mencari, tapi sandalnya tidak ketemu.
Petugas kemudian memberikan sandal jepit baru yang sudah mereka siapkan. Sandal itu dipakaikan kepada sang kakek untuk kemudian dia bergegas berangkat melanjutkan perjalanan pulang. Kakek itu tidak diantar karena saat ditanya, dia mengaku tahu lokasi hotel tempatnya tinggal.
Berbeda halnya dengan sang nenek. Wajahnya nampak lelah, dan nampak ada luka pada kakinya. Petugas Seksus lalu mengambil sandal, dan memakaikannya. Nenek yang tampak haus itu langsung meminum air mineral yang diberikan kepadanya. Dia lupa arah jalan pulang, hingga di antar oleh petugas seksus menuju hotelnya.
“Hilang sandal bukan karena diambil, tapi karena lupa di mana meletakan sendalnya sehingga tidak terambil. Ini terjadi terutama kepada jemaah yang sudah lansia. Akhirnya mereka pulang jalan kaki,” kata Kepala Sektor Khusus Harun Arrosyid di depan Masjid Nabawi, Senin (31/7).
“Karena itu kita menyediakan fasilita sandal. Ketika kita temui jemaah tidak mengenakan sandal, apalagi lansia dan di kondisi panas, segera kita hampiri dan kita berikan sandal,” sambungnya.
Menurut Harun, dari awal kedatangan jemaah di Madinah hingga hari keempat ini, sudah ada lebih dari sepuluh jemaah yang mengalami kejadian sama, pulang dari masjid tanpa mengenakan sandalnya. Selain memberikan sandal, lanjut Harun, Seksus juga menyediakan snack yang telah disiapkan Daker Madinah. Snack ini diberikan kepada jemaah yang membutuhkan pertolongan yang umumnya terlihat lelah dan lapar.
Baca juga:
Tak pakai sandal, jemaah asal Batam kakinya melepuh
Soal visa, 1 jemaah haji Indonesia tertahan di Bandara Madinah
Jemaah haji berangkat pukul tiga pagi dari asrama Pondok Gede
Halo-halo dari Arab pakai Telkomsel cuma Rp 6.000 per menit
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa Raja Ali Haji? Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad atau dikenal dengan nama pena Raja Ali Haji lahir di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau pada tahun 1808 silam.
-
Apa yang dimaksud dengan gelar Haji dan Hajah di Indonesia? Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing dengan penyebutan gelar Haji atau Hajah. Tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi memberi gelar 'Haji' atau 'Hajah' di depan nama orang usai menunaikan ibadah Haji.