Pilkada Aceh diharapkan para paslon utamakan perdamaian
Para pasangan calon Pilkada Serentak 2017 di Aceh telah menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP). Para kandidat diharapkan tetap menjaga perdamaian dalam ajang ini.
Para pasangan calon Pilkada Serentak 2017 di Aceh telah menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Komisi Independen Pemilihan (KIP). Para kandidat diharapkan tetap menjaga perdamaian dalam ajang ini.
Salah satu pasangan, Zaini Abdullah dan Nasaruddin mengajak para masyarakat untuk mengutamakan perdamaian. "Ini baru langkah awal, pekerjaan lebih berat menunggu kita, mengajak sebanyak mungkin rakyat Aceh untuk memenangkan perdamaian pada Pilkada Februari 2017 mendatang," kata Zaini dalam keterangannya, Senin (26/9). Dia juga dikenal sebagai tokoh perunding perdamaian Aceh.
Menurut Zaini, pihaknya dari awal menyatakan siap kalah. Namun bukan berarti tidak mengejar kemenangan. Maka itu dirinya merasa bahwa kekuasaan merupakan amanah penting untuk dijalankan.
"Kekuasaan benar-benar hanyalah titipan yang dalam waktu singkat bisa datang dan pergi," ungkapnya.
Kondisi itu, kata Zaini, menunjukkan bahwa kekuasaan tidak dikelola dengan hati damai bisa mendatangkan kehancuran "Perlawanan adalah peringatan, bahwa kekuasaan yang tidak dikontrol bisa mendatangkan kezaliman," tegasnya.
"Ini pengabdian kami, persembahan pada tanah Aceh, dengan sepenuh hati kami berikan yang terbaik dari diri kami," tambahnya.
Kepada para kandidat, dia mengimbau untuk menaruh rasa hormat kepada para lawan politik. Sehingga nantinya tidak menjadi kemenangan yang hina dan tidak mendatangkan kebajikan. Untuk itu, diharapkan dalam proses nanti tidak para kandidat tidak mempertontonkan tindakan tidak terpuji selama Pilkada Aceh. "Mari kita berlomba meyakinkan, merebut hati dan suara rakyat Aceh."
Sebelumnya, Tim Mualem pernah menyuarakan propaganda berbau ancaman. "Kalau Mualem kalah di Pilkada (2017), maka saya pastikan perdamaian Aceh takkan bertahan,” kata Abon Taleb dalam peresmian Posko Pemenangan Muzakkir Manaf-TA Khalid, Selasa (6/9) lalu.
Menurut Abon Taleb, jika Mualem tidak memimpin Aceh ke depan di pemerintahan, tidak akan ada pimpinan menaungi kesejahteraan ribuan mantan kombatan. Lebih lanjut pihaknya juga meminta semua untuk tidak merongrong Partai Aceh dengan memecahbelah dari dalam.