Pilkada serentak, Jenderal Tito ingatkan Polri harus netral
Pilkada serentak, Jenderal Tito ingatkan Polri tetap netral. Kepolisian mengedepankan netralitas untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan bahwa di dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) semua elemen yang terlibat harus mengutamakan prinsip netralitas. Termasuk pihak kepolisian Republik Indonesia (Polri) harus mengikuti aturan hukum yang berlaku dan tidak boleh memihak.
"Nomor satu adalah netral, kedua baru profesionalisme, dan yang ketiga tidak boleh ada kekerasan. Kami nomor satukan netralitas karena bagi Polri prioritas kami adalah memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk mengaspirasikan pilihannya dalam surat suara," ujar Kapolri kepada wartawan, di silang Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (12/10).
"Akumulasinya jelas meningkatkan pembangunan secara nasional," tandas Kapolri.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin apel pasukan 'Mantap Praja Jaya' untuk mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2017. Apel digelar di di Silang Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Tito mengatakan, personel mulai bertugas saat tahapan pilkada memasuki masa kampanye.
"Karena ini (Pilkada) sudah mulai mendekati tahapan inti, di antaranya kampanye, distribusi suara, pemungutan suara, penghitungan suara sampai pada penetapan calon dan pelantikan," kata Tito kepada seluruh personel anggotanya di
Monas, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).