Pilot helikopter TNI Kapten Agung dikenal sebagai penerbang andalan
Kapten Agung juga dikenal sebagai perwira yang gigih dalam bertugas.
Kapten Agung Kurniawan, pilot pesawat Helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 yang jatuh di Poso, Sulawesi Tengah, dikenal sebagai perwira yang gigih dalam bertugas dan menjadi penerbang andalan.
Pria yang meninggal di usia 33 tahun itu juga merupakan pilot andalan dan terbaik dimiliki oleh satuan Skadron XII, yang bermarkas di Lapangan Udara Markas Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Kita ikut merasakan duka cita yang mendalam atas wafatnya Kapten Agung dalam tugas di Poso. Beliau adalah pilot terbaik yang dimiliki satuan Skadron XI yang bermarkas di Semarang, "tegas Komandan Pusat Pendidikan (Danpusdik) Penerbad Semarang Kolonel Cpn Suprapto di rumah duka dalam kompleks Perumahan Penerbad, Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (21/3).
Suprapto menjelaskan, sebagai prajurit TNI AD yang lama menerbangkan pesawat, almarhum Kapten Agung selalu siap untuk ditugaskan kapan pun dan di daerah mana pun termasuk di Poso.
"Beliau dikenal sebagai petugas yang gigih di kesatuanya dalam menjalankan tugas di segala medan. Demi tugas negara, dia siap ditugaskan di mana saja," terangnya.
Almarhum Kapten Agung, diketahui masuk di kesatuan Penerbad Skuadron XI Semarang sejak tahun 2003 yang lalu.
Kapten Agung kemudian menempuh latihan penerbangan pendidikan helikopter dan ditugaskan di satuan Skadron XII Semarang hingga meninggal dunia dalam kecelakan di langit Poso bersama 12 kru pesawat lainnya.
Helikopter Bell 412 EP yang ditumpangi almarhum bersama prajurit TNI AD lainnya Minggu sore jatuh di Patiro Bajo Kelurahan Kasiguncu, Poso, Minggu (20/3).
Rencananya, jenazah korban pesawat Heli Bell akan dimakamkan serentak di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
"Kabar dari Mabes TNI AD (Mabesad) jenazah almarhum akan langsung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama dengan korban kecelakaan Heli Bell lainnya," tegas Suprapto.
Suasana duka pun menyelimuti rumah duka Kapten Agung di Jalan Casa Blok H Kompleks Penerbad Krapyak, Semarang Barat. Puluhan karangan bunga ucapan berita duka dari berbagai lembaga, sahabat dan kolega almarhum juga menghiasi rumah duka almarhum Kapten Agung.
Hingga Senin (21/3) siang tadi, ratusan pelayat, baik dari kolega, keluarga dan para tetangga terus berdatangan mengucap belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga Kapten Agung.
Baca juga:
Tewas dalam kecelakaan, Kapten Yanto tinggalkan istri hamil 6 bulan
Ringankan beban, Anak Kolonel Ontang dihibur rekan sekolah
Kolonel Ontang dikenal baik dengan keluarga dan tetangga
Keluarga jemput jasad Kapten dr Yanto di Lanud Halim Perdanakusuma
Ayah Pratu Bangkit ke Jakarta minta jasad anaknya dikubur di Cilacap
Sebelum bertugas, Kolonel Heri minta keluarga bingkai fotonya
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Kenapa wisata helikopter di Solo dianggap istimewa? Meski sedikit mahal, namun ia tidak merasa keberatan, karena paket wisata tersebut jarang ditemui di kota lain.
-
Di mana Menhan Prabowo Subianto terbang dengan pesawat F-16? Prabowo mengitari daerah selatan Indonesia dengan rute Halim-Pelabuhan Ratu-Halim.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kereta api jarak jauh mana saja yang mengalami keterlambatan akibat banjir di Semarang? Adapun kereta api yang mengalami keterlambatan ialah KA Jayabaya, KA Sembrani, KA Pandalungan, KA Majapahit, KA Argo Anggrek, KA Harina, KA Gumarang dengan tujuan Stasiun Surabaya Pasarturi.