Pilu diguncang lindu Palu
Goncangan begitu besar. Bergoyang tak keruan. Tanah seolah bergelombang. Mengeluarkan tekanan dari bawah. Bahkan seperti bergerak, mengubah posisi tiap bangunan.
Amblas, retak dan hancur. Jalan H.M Soeharto di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah itu tak kuat menahan guncangan gempa bumi pada Jumat pekan lalu. Terombang-ambing. Hilang akses yang krusial bagi warga. Jalan aspal panjang dan melandai turun dari timur menuju barat itu rata bersama ratusan rumah warga.
"Parah kondisinya." Begitu warga setempat kerap berucap.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Di mana letak Pulau Banyak, gugusan pulau yang mempesona di Aceh? Di ujung barat Indonesia tepatnya di Provinsi Aceh, banyak dijumpai gugusan-gugusan pulau kecil yang indah dengan hamparan pasir putih dibalut dengan deru ombak yang begitu memanjakan mata. Salah satu gugusan pulau itu bernama Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Masih tidak menyangka. Jalan primadona mereka hancur. Aspal mulus nan kokoh itu patah. Kondisi terparah dekat aliran irigasi. Patahan jalan mencapai lebih kurang 1 meter. Tanah itu ambles. Terdapat dua patahan jalan sekitar situ. Tangga setinggi 1,5 meter sampai dipasang. Terpaksa dilakukan agar warga tetap punya akses.
Makin turun ke bawah sekitar 50 meter dari irigasi, kondisi makin parah. Rumah dan jalan ambruk menjadi satu. Tak tersisa. Hanya tersisa puing-puing bangunan. Diduga banyak korban jiwa di wilayah itu. Belum bisa diketahui berapa jumlah tepatnya. Diperkirakan mencapai ratusan orang lebih.
Frangki menjadi saksi bagaimana ganasnya tanah di Petobo itu mengganas. Ketika itu dia sedang di rumah. Tinggal bersama istri dan sang ibu. Jelang Magrib bencana itu terjadi. Goncangan begitu besar. Bergoyang tak keruan. Tanah seolah bergelombang. Mengeluarkan tekanan dari bawah. Bahkan seperti bergerak, mengubah posisi tiap bangunan.
Pria 26 tahun itu lari cepat-cepat. Bersama istrinya. Panik sekali. Dalam upayanya melarikan diri, sempat terlihat bagaimana tanah itu mengangkat, terbelah dan mengeluarkan lumpur. Kejadian itu begitu lama. Sebagian rumah sudah amblas. Hanya terlihat atap.
Kadang tanah terbelah. Terbuka lalu tertutup lagi. Tanah seolah marah. Guncangannya juga dorongan dari bawah tanah. Hingga menyemburkan lumpur. Begitu dramatis rasanya.
"Saya tak menyangka. Itu mengerikan sekali," kata Frangki kepada merdeka.com, Rabu kemarin.
Sudah lima hari dia bolak-balik dari pengungsian ke lokasi usai kejadian. Penasaran. Ada ganjalan di hatinya. Ingin mengetahui nasib sang ibu. Frangki datang dan hanya bisa melihat dari pinggir jalan. Bingung caranya untuk menuju ke rumah. Walaupun dia sudah tidak tahu lagi lokasi persis rumahnya dari kejauhan.
Tatapan pria satu itu hanya melihat ke kejauhan. Terkadang menunduk. Pilu karena goncangan lindu. Kini dia hanya menunggu adanya bantuan dari pihak berwenang. Melakukan evakuasi, berharap mengetahui nasih orang tua tercintanya.
"Saya hanya bisa menunggu sekarang. Mau lakukan sendiri tapi bingung caranya," ucapnya.
Kehebatan gempa Jumat sore itu menjadi pengalam pahit banyak orang di Palu. Mereka tidak menyangka. Kedamaian selama ini hancur. Diguncang gempa 7,4 SR. Khusus di wilayah Petobo ini mereka kaget karena guncangan gempa. Tidak terkena dampak tsunami. Tetapi, naiknya lumpur ke atas akibat tanah terbelah menjadi pengalaman paling mengerikan.
Seperti dirasakan Ramadan. Ketika hari kejadian, dari depan rumahnya dia melihat jelas bagaimana tanah tersebut di aliran irigasi itu terbelah. Bukan hanya membelah. Tanah di aliran irigrasi itu sampai terbuka dan tertutup. Seperti mulut sedang mengunyah makan.
Benar saja. Satu ekor sapi tetangganya jadi korban. Memang setiap sore, sapi di kawasan itu dilepas. Dan banyak mencari minum di pinggir irigasi. Sudah pemandangan sehari-hari.
Sapi tetangganya itu terjatuh ke dalam irigasi. Tanah sedang terbuka dan menutup akibat goncangan. Ketika tanah membelah, sapi itu masuk dalamya. Terkubur hidup-hidup. "Makanya ini kalau dari jembatan masih berasa aroma sapi. Itu masuk ke dalam dan mati," tegasnya.
Masih sulit evakuasi
Beratnya kondisi pascagempa membuat pemerintah belum maksimal melakukan bantuan. Kepala Basarnas Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan banyak wilayah di Palu usai terguncang gempa bumi sulit dilakukan evakuasi. Kebutuhan alat berat menjadi priorotas utama dalam upaya ini.
Seperti di dua wilayah Palu. Petobo dan Bola Roa. Dua kawasan ini paling parah terkena efek gempa bumi. Hampir sama bentuknya. Banyak rumah amblas dan rata dengan tanah. Diperkirakan pula banyak warga menjadi korban keganasan alam ini.
Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan pertolongan untuk 7 hari pertama. Nantinya akan ditambah lagi 3 hari. Bila dirasa masih cukup maka akan ditambah lagi waktu pencarian.
"Dalam melakukan evakuasi korban, sudah banyak tim diterjunkan. Tanpa alat belat di tempat ini tidak bisa," kata Syaugi kepada merdeka.com.
Sedangkan bagi korban dipastikan selamat, sudah banyak diterbankan ke kota lain. Salah satunyake wilayah Manado, Sulawesi Utara. Jumlahnya mencapai 150 korban. Mereka tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Samratulangi (Lanudsri) Manado dengan menggunakan pesawat Hercules C130.
Presiden Joko Widodo juga sudah dua kali mendatangi Palu. Dia ingin memastikan bahwa wilayah tersebut sudah lebih baik. Perintahnya, kantor gubernur dan wali kota Dibuka kembali buka agar pelayan normal.
Selain itu, Jokowi juga mengharapkan perekonomian kembali hidup. Dia memastikan para pedagang di titik ekonomi Kota Palu aman. Tidak ada tindak penjarahan. Semua akan dijaga TNI dan Polro. "Masyarakat pedagang dan toko berdaganag dengan jaminan TNI dan Polri. Di titik-titik ekonomi, sehingga ekonomi berjalan kembali," tegas Jokowi.
Kondisi di Palu saat ini masih belum membaik. Banyak kawasan gelap gulita. Belum teraliri listrik. Meski begitu, di kawasan ekonomi kota Palu listrik sudah hidup. Banyak kantor bank milik negara, lampu jalan dan kantor Korem TNI juga sudah terang.
Baca juga:
Rombongan pimpinan DPR, MPR dan DPD bertemu korban gempa di Palu
Pantauan udara, begini penampakan ratusan rumah di Petobo yang terendam lumpur
150 Korban gempa dan tsunami Palu tiba di Manado
Hari kelima bencana Palu, aroma mayat menyengat seperti kota mati
Tetap di Palu, Menko Polhukam akan pastikan pelayanan Pemda sudah aktif
Kemenkeu beri kelonggaran pajak bagi korban gempa Palu-Donggala