Pimpinan KPK yang baru diminta tidak banci kamera
Ria juga menuding kenapa korupsi di legislatif saja yang dibongkar, padahal di eksekutif juga banyak yang korupsi.
Anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifa meminta pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) yang terpilih harus bekerja bukan berdasarkan pencitraan semata. Dia berharap agar tak mementingkan sensasi.
"Dia harus kolektif kolegial. Jangan seolah KPK miliknya sendiri. Jangan banci kamera!" kata Ria di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/12).
Politikus PDIP ini mengakui bahwa dalam pemilihan komisioner KPK di DPR yaitu dengan beberapa kriteria, di antaranya yaitu menjalankan visi misi KPK ke depan lebih baik. Kredibilitas, integritas, dan tak peduli dia sarjana hukum atau tidak.
"Tapi yang penting punya pengalaman dan kematangan. Memang mungkin muluk-muluk," tuturnya.
Selain itu Ria juga meminta pimpinan KPK yang baru memberantas korupsi di segala lini.
"Kalau kita harapkan pencegahan saja maka KPK akan menjadi rongsokan. Kalau penindakan maka sasarannya ketua umum partai biar banyak yang sorot. Maksud saya belajar sistemik berantas korupsi dengan melihat segala lini,"
Ria setuju KPK gemar melakukan operasi tangkap tangan. Tapi dia tak sepakat jika dimanfaatkan untuk membentuk shock teraphy dan mengejar popularitas semata. Ria juga menuding kenapa korupsi di legislatif saja yang dibongkar, padahal di eksekutif juga banyak yang korupsi.
"Di eksekutif juga banyak korupsi. Tolong dicek apakah pengadaan buku itu tidak dikorup. Buku ganti terus tiap tahun. Sistemik bekerja untuk di sekolah, di departemen yang mana," pungkasnya.