PMI siapkan 200 kantung mayat & 7 ambulan bantu evakuasi AirAsia
PMI akan melakukan pencatatan identitas jenazah & registrasi kantung jenazah, untuk kemudian diserahkan ke Tim DVI.
Tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI) bersama dengan tim SAR Gabungan ikut membantu proses evakuasi penumpang korban Air Asia QZ 8501 yang jatuh di wilayah Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Relawan PMI tersebar di beberapa titik, yaitu di Lanud Iskandar dan Pantai Kubu, Pangkalanbun.
Sementara relawan PMI lainnya diberangkatkan dengan pesawat Hercules Rabu pagi ini dari Jakarta bersama Tim Denjaka dan Kopaska untuk membantu proses evakuasi jenazah Air Asia.
"Saat ini semua personel sudah ada di posko-posko di Lanud Iskandar dan Pantai Kubu Pangkalanbun untuk membantu proses evakuasi jenazah. Kami juga mendapat tambahan personel relawan PMI dari Jakarta yang baru tiba di Pangkalanbun Rabu pagi ini dan relawan PMI dari PMI Provinsi Kalimantan Selatan," kata Staf PMI Provinsi Kalimantan Tengah, Ilham dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (31/12).
Sedangkan Agus Barkah, Koordinator Tim PMI dari Jakarta yang ikut dalam pesawat Hercules menjelaskan, timnya membawa bantuan peralatan evakuasi, yakni 200 buah kantong mayat, 50 unit masker moncong respirator, 500 buah masker, 50 buah sarung tangan latek panjang dan 100 buah sarung tangan biasa.
"Kami akan membantu menyiapkan jenazah sebelum masuk pesawat serta menyiapkan peletakan jenazah di pesawat. Kemudian kami akan melakukan pencatatan identitas jenazah dan registrasi kantung jenazah, untuk kemudian jenazah akan diserahkan ke Tim DVI di Bandara Juanda Sidoarjo Jawa Timur untuk dibawa selanjutnya ke RS Bhayangkara Polda Jatim," jelas Agus.
Di Bandara Juanda Sidoarjo, PMI juga telah menyiagakan 7 ambulan serta telah memobilisasi 40 personel tim kesehatan yang sejak hari pertama jatuh pada (28/12) pagi, telah membantu pertolongan pertama bagi keluarga korban.
"Tujuh ambulan PMI sudah stand by di Bandara Juanda jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membawa jenazah AirAsia ke rumah sakit. Tim medis PMI juga masih siaga di bandara untuk membantu proses pemindahan jenazah dan membantu psikologi serta kesehatan keluarga korban Air Asia QZ 8501," jelas Koordinator Posko PMI Kota Surabaya, Mirta Krisna.
Baca juga:
Cari AirAsia di bawah laut, TNI AL siapkan peralatan selam
Jokowi perintahkan Basarnas prioritaskan cari korban AirAsia
TNI AD tambah personel untuk cari korban AirAsia
Kepala Basarnas: Kita ingin evakuasi AirAsia berakhir excellent
Basarnas fokus pencarian korban AirAsia di bawah laut
Tes DNA terkendala kondisi jenazah korban pesawat AirAsia
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.