Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang
Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang
Kondisi tak terawat tampak di destinasi air panas Citando, Desa Senanghati, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Keadaan di sekitar area parkir, sampai titik sungai air panas sudah dipenuhi ranting dan dedaunan hingga menguatkan kesan terbengkalai.
-
Kenapa Banten kekeringan? Masuknya musim kemarau ditambah dengan adanya fenomena El Nino membuat sejumlah daerah di Provinsi Banten mengalami kekeringan.
-
Kenapa Air Terjun Lempesu kurang diminati wisatawan? 'Pernah jadi favorit, cuman karena sarana dan prasarananya masih rusak seperti jembatan dan sebagainya, makanya tahun depan kita perbaiki,' ulasnya.
-
Kenapa Curug Muncar terbengkalai? Dari keberadaan gazebo dan gardu pandang itu, sepertinya dulu tempat itu sempat dikelola dalam bentuk tempat wisata. Namun saat Brent Sastro berkunjung ke sana, seperti tak ada orang selain dirinya. Pemilik dua unit sepeda motor yang terparkir di sana pun tak tampak batang hidungnya.
-
Kenapa kota kuno itu ditinggalkan? Namun, setelah Brasil mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1882, pemukiman tersebut ditinggalkan dan dilupakan.
-
Di mana pemandian air panas kuno itu ditemukan? Temuan menarik pada situs ini ada pada kompleks pemandian air panas besar yang memiliki elemen dekorasi unik dan mendetail.
-
Kenapa kampung mati lebak ditinggal? Kabarnya, kampung ini ditinggalkan warga karena akan dijadikan sebagai bendungan. Proses pengosongan sudah berlangsung cukup lama, hingga kawasan tersebut berubah menjadi hutan.
Pengunjung pun sudah tidak ada lagi yang mendatangi lokasi air panas Citando. Hal ini berbeda dengan kondisi Citando empat tahun lalu yang dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Sebelum masa pandemi Covid-19, kawasan tersebut dijadikan destinasi andalan oleh masyarakat Lebak, hingga banyak dijadikan peluang usaha makanan dan minuman oleh warga sekitar. Sayang, kondisinya kini memprihatinkan.
Tempat selfie pengunjung rubuh
Mengutip kanal YouTube SCTV Banten, Selasa (1/8), kondisi di sekitar area lokasi sudah benar-benar berbeda kondisinya sejak 2019 sampai awal 2020 lalu. Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh. Belakangan, kawasan wisata andalan warga Lebak selatan itu semakin terlihat kumuh.
Akses jalan menuju lokasi rusak
Tak hanya area di sekitar wisata, akses jalan menuju kawasan air panas alami itu juga sudah sulit dilalui.
Banyak jalan dan tangga yang dibiarkan rusak. Hal ini membuat siapapun enggan berwisata sehingga dikeluhkan para pedagang yang dahulu berjualan. “Sekarang kan (kondisinya) buruk itu pemandiannya,” kata Karta, salah seorang warga sekitar yang juga penjual makanan di Citando.
Tidak layak
Kondisi di sana memang terlihat tidak layak dikunjungi karena jauh dari kata terawat dan banyak dipenuhi sampah. Sebagian besar penjual kemudian memilih untuk tidak lagi membuka lapak dagangannya karena tidak ada pemasukan. “Kalau begini terus mah, gimana. Gak bakalan menaik gitu, malah akan menurun,” lanjut Karta.
Pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang tinggal kenangan
Dulunya kawasan ini banyak didatangi karena keindahan lanskapnya. Air terjun kecil, serta air sungai yang mengalir ke sungai-sungai menjadi tempat yang asyik untuk menikmati hari libur. Lokasi yang berada di kawasan hutan juga menambah daya tarik, lantaran pepohonan rindang menambah suasana teduh. Sayangnya kini tinggal kenangan. Karta berharap ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
“Kalau dari saya mudah-mudahan mau diperbaiki itu pemandiannya, supaya ada yang datang lagi,” katanya. Karta bersama pedagang di sana juga berharap agar kawasan itu bisa kembali menjadi destinasi wisata alam andalan masyarakat.