PMI Solo Siap Sediakan Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19
Hingga saat ini sudah melakukan plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19 sebanyak 9 kali.
Palang Merah Indonesia (PMI) Solo siap menyediakan plasma konvalesen bagi pasien Covidh-19. Dalam terapi plasma konvalesen, PMI Solo bekerja sama dengan RSUD Dr. Moewardi Solo, RS Universitas Sebelas Maret (UNS), RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BALITBANGKES) Kementerian Kesehatan.
"Hingga saat ini sudah melakukan plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19 sebanyak 9 kali. 7 kali dengan RS UNS dan RSUD Dr Moewardi Solo, 2 kali dengan RSUP dr Suraji Tirtonegoro Klaten dan tahap diskusi dengan Balitbangkes Kementerian Kesehatan," ujar Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Solo, dr. Kunti Dewi Saraswati, Selasa (20/10).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Menurut Kunti, bolume dan tekniknya berbeda dengan donor darah biasanya. Jika donor biasa diambil satu kantong darah lengkap sebanyal 350/450 ml, sedangkan plasmapheresis atau plasma konvalesen hanya diambil salah satu komponennya saja. Hanya plasmanya saja.
"Plasmapheresis kami lakukan pengambilan sebanyak 500 ml, dengan pembagian 400 ml dibagi lagi menjadi 2 kantong diberikan kepada pasien, dan 100 ml untuk arsip," jelas Kunti.
Kunti menjelaskan, donor plasma konvalesen dilakukan jika ada permintaan dari rumah sakit dalam dan luar Kota Solo. Sehingga di PMI juga tidak ada stoknya. Namun jika dibutuhkan, donor plasma baru dilakukan dan langsung diberikan kepada pasien terkonfirmasi Covid-19.
"Namun kami siap selama 24 jam melakukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan pasien termasuk juga pedonornya," terangnya.
Chief Executive Officer (CEO) PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto menambahkan, sebagai bentuk komitmen ketersediaan darah, apapun golongan, rhesus, jenis dan jumlahnya, pihaknya siap menyediakan.
"Saat ini kami telah siap dalam penyediaan plasma dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit tempat pasien dirawat. Untuk itu melalui media sosial dan sosialisasi kepada masyarakat, kami mengajak kepada seluruh masyarakat penyintas/mantan pasien yang telah sembuh untuk turut membantu proses penyembuhan pasien Covid-19 melalui donor plasma," katanya.
Mengenai informasi lebih lanjut terutama terkait donor plasma, stok darah dan jadwal donor bisa diakses 24 jam melalui www.pmisurakarta.or.id, media sosial (@pmisurakarta) dan aplikasi AYO DONOR, yang merupakan aplikasi digitalisasi donor darah yang telah kami lakukan.
Baca juga:
Lakukan Uji Klinis, Grup Takeda Mulai Produksi Obat Covid-19 dari Plasma Darah
Ridwan Kamil Imbau Warga Sembuh Covid-19 Sumbang Plasma Darah
6 Penyebab Hb Tinggi yang Patut Diwaspadai, Salah Satunya Konsumsi Obat Tertentu
6 Fungsi Plasma Darah bagi Tubuh, Komponen Penting dalam Metabolisme
Trump Umumkan Pengobatan Covid-19 dengan Plasma Darah Disetujui
Menkes Terawan Sebut Metode Plasma Darah Bisa Tekan Kematian Akibat Covid-19