Pohon Natal Gereja Katedral di Denpasar Dibuat dari Lontar
Dia menerangkan, untuk pengerjaannya sudah dilakukan sejak sebulan terakhir. Kemudian, untuk bahan baku didatangkan dari Kabupaten Klungkung dan selanjutnya dianyam oleh ummat gereja.
Menyambut Hari Raya Natal 2019, Gereja Katolik Roh Kudus Katedral, Keuskupan Denpasar, membuat pohon natal unik. Pohon setinggi 11 meter itu dirangkai dari anyaman daun lontar.
"Untuk proses pembuatan kita memang punya kerangkanya tahun lalu. Kemudian untuk tahun ini kita pakai lontar, untuk (anyaman) lontar ibu-ibu yang kerjakan, setelah jadi kita yang pasang saja," kata Yohanes Rudi Santoso selaku penanggung jawab pembuatan pohon natal, Sabtu (21/12).
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Bagaimana NU memandang ucapan selamat Natal? Dalam perspektif NU, mengucapkan selamat natal bukanlah tindakan yang bertentangan dengan syariat Islam asalkan dilakukan dengan niat tulus untuk mempererat hubungan antar umat beragama.
-
Kapan tepatnya Natal dirayakan? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Kapan doa Natal dibaca? Doa malam Natal menjadi wujud rasa syukur dan penghormatan umat Kristen kepada Tuhan atas karunia kelahiran-Nya sebagai Juru Selamat dunia.
-
Apa yang dirayakan dalam puisi Natal ini? Natal adalah saat untuk merayakan kasih sayang, saling berbagi, dan mengenang kelahiran Sang Penebus.
Dia menerangkan, untuk pengerjaannya sudah dilakukan sejak sebulan terakhir. Kemudian, untuk bahan baku didatangkan dari Kabupaten Klungkung dan selanjutnya dianyam oleh ummat gereja.
Selain itu, Yohanes menjelaskan, pihaknya memilih daun lontar karena ingin mengusung tema Go Green dalam Natal tahun ini. Karena, dia menambahkan, lontar bisa didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan.
"Iya karena daun lontar ini bisa di daur ulang (kalau) plastik-plastik tidak bisa. Sesuai anjuran pemerintah mengurangi sampah plastik jadi kita pakai daun lontar yang bisa dimusnahkan," ujarnya.
Sementara untuk proses pembuatannya, pertama adalah menyiapkan kerangka besi setinggi 11 meter. Kemudian, daun-daun lontar yang sudah diproses mulai dari direbus, dikeringkan serta diwarnai kemudian dianyam dan selanjutnya dipasang pada kerangka pohon natal.
Untuk memperindah tampilan, sejumlah ornamen hiasan adalah anyaman daun lontar berbentuk topi yang melingkar di kerangka pohon natal dan nantinya juga dipasangi lampu-lampu hias.
Pembuatan pohon natal ini, menghabiskan sekitar 5 ikat daun lontar dan untuk ornamennya sekitar 100 buah. Sementara untuk dana yang dihabiskan membuat pohon natal ini sekitar Rp10 juta.
"Sudah satu bulan yang lalu kita kerja, dan kita kerjakan ramai-ramai," tutup Yohanes.
(mdk/fik)