Unik! Pohon Natal di Semarang Dibuat dari Tanaman Eceng Gondong, Raih Rekor Muri
Pihak pengelola sengaja mengkreasikan replika Pohon Natal untuk memberdayakan petani dan warga sekitar.
Pihak pengelola sengaja mengkreasikan replika Pohon Natal untuk memberdayakan petani dan warga sekitar.
Unik! Pohon Natal di Semarang Dibuat dari Tanaman Eceng Gondong, Raih Rekor Muri
Pohon Natal pada umumnya dibuat dari pohon cemara. Namun Pohon Natal yang satu ini agak lain dari pohon-pohon Natal pada umumnya.
Sebuah replika pohon natal unik dibuat oleh pengelola Saloka Theme Park di Kabupaten Semarang. Replika pohon natal itu dibuat dari tanaman eceng gondok yang diambil dari danau Rawa Pening.
-
Pohon apa yang identik dengan Natal? Pohon Cemara atau Pinus identik dengan pohon Natal yang kerap hadir kala perayaan Natal.
-
Bagaimana tradisi pohon Natal menyebar? Dari Jerman, ini kemudian menyebar ke berbagai negara melalui pengaruh keluarga kerajaan dan migrasi.
-
Di mana tradisi pohon Natal pertama kali muncul? Namun, asal usul pohon Natal sebenarnya berasal dari Jerman pada Abad Pertengahan.
-
Apa yang unik dari pohon ini? Pohon prasejarah ini mengingatkan pada beberapa pohon pakis, tumbuhan berbiji, dan tumbuhan berbunga, tetapi pembeda utamanya terletak pada jumlah daun yang jauh lebih banyak dan susunan pertumbuhan yang unik.
-
Kenapa Bu Seno membuat kerajinan tangan eceng gondok? “Saya coba buat kerjaninan tangan alhamdulillah pasar suka, akhirnya saya teruskan hingga sekarang,“ kata Bu Seno.
-
Siapa yang membuat Pohon Natal termahal di Jepang? Takashimaya, Jepang, terinspirasi oleh butik bunga Paris, Claude Quinquaud, menciptakan pohon berukuran 40 sentimeter yang dihiasi dengan mawar yang diawetkan, masing-masing menampilkan total 400 berlian dari Australia dan Afrika.
Pihak pengelola sengaja mengkreasikan replika Pohon Natal itu untuk memberdayakan petani dan warga sekitar.
Apalagi danau Rawa Pening memang kerap ditumbuhi eceng gondok sehingga mengganggu ekosistem danau.
Untuk menghasilkan karya pohon Natal unik itu, para perajin butuh waktu selama tiga minggu. Sebanyak 400 kilogram eceng gondok dibutuhkan untuk membuat pohon Natal itu.
Tanaman eceng gondok dirangkai mengikuti kerangka pohon yang sudah disiapkan. Pada puncak pohon disiapkan ornamen Bintang khas Natal.
Pohon Natal itu kemudian dipercantik dengan berbagai ornamen lain seperti bunga cemara, lampu hias, dan kulit jagung.
Dari tangan-tangan terampil itu akhirnya berdiri pohon natal setinggi 13 meter dengan diameter mencapai 8 meter.
“Salah satu potensi di Rawa Pening adalah eceng gondok. Dan masyarakat di sekitar sini memanfaatkan eceng gondok itu untuk kerajinan sehingga kami ingin mengangkat eceng gondok menjadi sesuatu yang berharga dan lebih dikenal, sehingga dampak ekonomi kepada masyarakat sekitar juga lebih tinggi,” akta GM Saloka Theme Park Johanes Harwanto dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (20/12).
Pembuatan pohon Natal dari eceng gondok itu berhasil memecahkan rekor MURI sebagai sebuah karya luar biasa. Hal ini diungkapkan langsung oleh Sri Widayati selaku Senior Manajer MURI.
“Ini adalah sebuah karya spektakuler. Kegiatan ini menjadi luar biasa karena melibatkan kerja sama dengan UMKM sekitar sehingga ini bisa mengangkat kearifan lokal,” kata Sri Widayati.
Kehadiran pohon Natal dari eceng gondok ini sekaligus menambah spot liburan di Kampung Natal Saloka di tahun 2023 ini. Agenda Kampung Natal itu berlangsung dari tanggal 16 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024.