Peneliti Temukan Tengkorak Dinosaurus Raksasa dalam Kondisi Utuh, Hidup 200 Juta Tahun Lalu dan Panjangnya Bisa Sampai 10 Meter
Dinosaurus ini berasal dari spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Peneliti di China menemukan tengkorak dinosaurus dalam kondisi yang masih terawetkan dengan baik. Dinosaurus ini berasal dari spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Fosil ini ditemukan di Geopark Nasional Dinosaurus Lufeng di Provinsi Yunnan, China selatan. Menurut para peneliti, hewan predator ini panjangnya bisa mencapai 10 meter, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (15/1).
Dinosaurus ini berasal dari spesies yang disebut Lishulong wangi, dari kelompok sauropodomorphs, yang mencakup sauropoda – seperti Brontosaurus dan Diplodocus – dan nenek moyang mereka.
Sedimen di mana fosil ini ditemukan berasal dari Zaman Hettangian Jurassic Awal (201,3 juta hingga 199,3 juta tahun lalu), menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PeerJ pada 12 Desember 2024 lalu.
Penulis utama studi dan ahli paleontologi di Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China, Qian-Nan Zhang mengatakan kepada Live Science, sedimen berbutir halus di wilayah tersebut membantu mengawetkan fosil hewan purba tersebut. Tanah liat, pasir dan lumpur yang diendapkan oleh danau dan sungai yang membentuk lanskap melindungi kerangka dinosaurus dari erosi. Mineral dalam sedimen kemudian menyusup ke struktur tulang, berkontribusi terhadap fosilisasi.
Dinosaurus Herbivora

Penemuan baru ini terdiri dari tengkorak dan sembilan tulang belakang atau leher.
“Karena kurangnya pengawetan korset bahu, korset panggul, dan tulang ekstremitas pada spesimen ini, tidak mungkin untuk menentukan apakah itu bipedal atau quadrupedal,” kata Zhang.
Kerabat terdekat L. wangi, Yunnanosaurus, diperkirakan sebagian berkaki empat (mampu berpindah antara dua dan empat kaki). Hal ini menunjukkan bahwa L. wangi mungkin juga berkaki empat, jelas Zhang. Para peneliti membedakan kedua spesies tersebut karena perbedaan ukuran lubang hidung mereka. L. wangi memiliki lubang hidung yang lebih besar.
L. wangi juga kemungkinan herbivora.
“Sumber makanan utama mereka mungkin adalah gymnospermae dan jenis tanaman primitif lainnya. Kemungkinan besar termasuk pakis, sikas, ginkgo, dan tumbuhan runjung,” papar Zhang.