Polda Jabar Selidiki Video Ustaz Rahmat Baequni Soal Petugas KPPS Meninggal Keracunan
Ustaz Rahmat Baequni terancam berurusan dengan aparat hukum. Hal itu berkaitan dengan video ceramah tentang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal karena diduga diracun.
Ustaz Rahmat Baequni terancam berurusan dengan aparat hukum. Hal itu berkaitan dengan video ceramah tentang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal karena diduga diracun.
Dalam video yang beredar, ia menyatakan sepanjang sejarah penyelenggaraan Pemilu di Indonesia, belum pernah terjadi petugas yang meninggal dunia hingga mencapai ratusan jiwa seperti yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2019.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
"Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal," katanya mengutip dalam video.
"Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini? Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS. Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari," lanjutnya.
Tujuannya, ia katakan agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi mengakui bahwa institusinya telah menerima pelimpahan berkas dari Mabes Polri, terkait video ceramah tersebut.
Berkas tersebut akan segera dilakukan gelar perkara oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar untuk mengetahui pelanggaran hukum yang terjadi. Hal itu pun sekaligus terkait rencana pemanggilan Rahmat Baequni.
"Sudah, kita sudah menerima pelimpahan berkas dari Mabes Polri. Untuk pemanggilannya nanti kita menunggu perkembangan dari penyidik," ucapnya saat dihubungi, Rabu (19/6).
Baca juga:
Pengawas TPS di Solo yang Meninggal Terima Santunan Rp36 Juta dari Bawaslu
Ombudsman Jateng Minta Jasad Petugas KPPS di Autopsi
Bawaslu Bali Berikan Santunan ke Keluarga Pengawas Pemilu yang Meninggal
Komnas HAM Tak Temukan Kejahatan Pidana Terkait Meninggalnya Petugas KPPS
Ratusan Anggota KPPS Meninggal, Ombudsman Sesalkan Lambatnya Reaksi KPU
PSI Kumpulkan Rp50 Juta untuk Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal