Polisi Ringkus Petugas Kimia Farma Daur Ulang Alat Rapid Antigen di Bandara Kualanamu
Menurut keterangan dari petugas Kimia Farma, saat diinterogasi oleh anggota mengaku bahwa alat yang digunakan untuk pengambilan sampel setelah digunakan, dicuci dan dibersihkan kembali. Kemudian alat itu dimasukkan kembali ke dalam bungkus kemasan untuk digunakan pada pemeriksaan berikutnya.
Anggota Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara (Sumut) meringkus empat petugas laboratorium rapid antigen milik Kimia Farma di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, Selasa (27/4).
"Oh iya betul, itu penindakan yang dilakukan oleh penyidik Subdit IV Krimsus kemarin sore, betul," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (28/4).
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
Kasus itu bermula pada Selasa (27/4) kemarin sekitar pukul 15.05 WIB, saat anggota Krimsus Polda Sumut yang berpakaian sipil menyamar sebagai calon penumpang salah satu pesawat. Anggota melaksanakan rapid antigen di sana.
Kemudian anggota itu dipanggil ke dalam untuk diambil sampel lendir dari rongga pernapasannya. Petugas pun langsung masukkan alat tes rapid antigen ke dalam lubang hidung anggota.
Setelah selesai pengambilan sampel maka anggota diminta menunggu. Berselang sekira 10 menit menunggu, hasil rapid keluar dan hasil yang di dapatkan 'positif'.
"Terjadi perdebatan dan saling balas argumen maka diperiksa seluruh isi ruangan laboratorium rapid antigen dan para petugas Kimia Farma dikumpulkan, maka petugas Krimsus mendapati barang bukti, ratusan alat yang dipakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel bekas dan telah didaur ulang," jelas Hadi.
Menurut keterangan dari petugas Kimia Farma, saat diinterogasi oleh anggota mengaku bahwa alat yang digunakan untuk pengambilan sampel setelah digunakan, dicuci dan dibersihkan kembali. Kemudian alat itu dimasukkan kembali ke dalam bungkus kemasan untuk digunakan pada pemeriksaan berikutnya.
Keempatnya pun segera digelandang ke kantor polisi. Hadi menjelaskan hingga kini polisi masih mendalami kasus tersebut.
"Sekarang masih dalam tahap pendalaman," ujarnya.
Sementara untuk barang bukti yang disita berupa dua unit komputer, dua unit printer, uang kertas serta ratusan alat rapid antigen bekas dan baru.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PT Kimia Farma Diagnostik Investigasi Kasus Daur Ulang Alat Rapid Test di Kualanamu
Menkop Teten: Kolaborasi Smesco dengan Kimia Farma Selesaikan Persoalan Hilir UKM
Bio Farma dan Kimia Farma Siapkan 2 Jenis Vaksin Gratis untuk Buruh
Smesco Gandeng Kimia Farma Pasarkan Produk Herbal dan Spa UKM
Kimia Farma Impor Vaksin Sinopharm-Moderna untuk Vaksinasi Mandiri
Rambah Bisnis Klinik Kecantikan, Kimia Farma Buka Marcks Venus Aesthetic Clinic