Polisi Amankan Satpam yang Pukul Pengendara Ojek Online hingga Bocor
Karena tidak ingin memperpanjang masalah, korban hendak keluar dari kawasan gedung. Namun pelaku kerap mengikuti korban hingga terjadi cekcok. Korban sempat mendorong pelaku dan terpancing emosi hingga melayangkan pukulan.
Viral kawanan pengendara ojek online (Ojol) menggeruduk salah satu kantor di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (2/11). Mereka tidak terima lantaran rekan semitranya diduga dipukul oleh security kantor tersebut dengan menggunakan double stick hingga menyebabkan korban mengalami luka pada bagian kepala.
Mengutip dari akun Instagram @merekamjakarta, korban saat itu sedang mengambil pesanan barang di kawasan gedung tersebut yang dijaga oleh satpam. Dikarenakan sang ojol yang salah jalan, pelaku menegurnya dengan nada yang tinggi.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Bagaimana warga di Cimanggis membantu driver ojol? Saat itu juga, diketahui warga berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp277 ribu. "Di Jalan Haji Icang banyak keluarga baik. (Bayarin) Orderan fiktif Rp277 ribu," ungkap salah satu warga di lokasi.
-
Kenapa driver ojol tersebut mengendarai motornya dengan pelan? Isi Pesan di Helm "Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak.." isi pesan yang ditulis tangan itu.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Apa yang dialami oleh driver ojol di Cimanggis, Depok? Nasib kurang beruntung dialami seorang pengemudi ojek online (ojol) di Cimanggis, Depok. Driver Ojol Dapat Order Fiktif Ratusan Ribu Rupiah di Depok, Reaksi Warga Luar Biasa Langsung Patungan Bayar Pesanan Dia mendapat orderan fiktif sejumlah lebih dari Rp250 ribu.
Korban awalnya mengaku sempat ditegur oleh satpam dengan nada tinggi karena salah jalan. la sedang mengambil barang di sekitar area gedung yang dijaga pelaku.
"Kalau saya salah, bilangnya pelan-pelan. Saya bukan binatang. Kalau saya disuruh ulang lagi, disuruh keluar lagi, saya lakuin. Tapi dia ancem-ancem. 'Makanya lu sekolah'. Saya balikin, 'Elu yang gw sekolahin," ujar korban sambil menirukan perkataan pelaku.
Karena tidak ingin memperpanjang masalah, korban hendak keluar dari kawasan gedung. Namun pelaku kerap mengikuti korban hingga terjadi cekcok. Korban sempat mendorong pelaku dan terpancing emosi hingga melayangkan pukulan.
Merasa tidak terima, pelaku masuk ke area gedung dan mengambil doble stick dan memukul korban dari belakang. Korban pun mendapat luka pada bagian kepala.
Mengetahui kawannya diperlakukan kasar, sejumlah sopir ojek online (ojol) menggeruduk kantor di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (2/11) sekitar pukul 10.45 WIB. Mereka tak terima kepala rekannya dipukul dengan double stick oleh satpam gedung hingga bocor.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Setiabudi, Kompol Agung Permana menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Gedung Multivision Karet Kuningan, Setidabudi. Pihaknya yang mendapat laporan dari kepolisian sekitar langsung berangkat dan mengamankan kedua belah pihak.
Sedangkan untuk korban ojol yang mendapat luka sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.
"Kemudian kedua belah pihak sudah kami amankan di Polsek Setiabudi dan kami akan meminta keterangan lebih lanjut," ujar Agung dalam keterangannya, Rabu (2/11).
Dia mengimbau oleh para ojol untuk tidak terprovokasi oleh berita liar yang bermunculan dan memercayakan prosesnya.
"Kejadian ini sudah ditangani oleh Polsek Setiabudi, jadi percayakan proses hukumnya kepada kami sesuai dengan prosedur yang berlaku," tutup Agung.
(mdk/fik)