Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Driver Ojol Banyak yang Batuk dan Sesak Napas
Driver ojek online berharap pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Pendapatan pengemudi ojek online juga menurun karena mereka menurunkan durasi menerima order,
Polusi Udara di Jakarta Tinggi, Driver Ojol Banyak yang Batuk dan Sesak Napas
Polusi Udara Tinggi, Banyak Driver Ojol Sakit
Tingginya tingkat polusi di Jakarta dan sekitarnya mengganggu sejumlah aktivitas masyarakat. Pemerintah bahkan meminta untuk pihak swasta menerapkan kerja hibrida, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di DKI Jakarta akan bekerja dari rumah. Dampak dari polusi juga mengganggu para pengemudi ojek online. Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono menyebut pendapatan pengemudi ojek online menurun karena para pengemudi menurunkan durasi menerima order, khususnya di pagi menjelang siang hari.
"Sangat terganggu, karena driver kalau sudah siang mereka ada yang memilih tidak menerima order karena tidak tahan dengan asap dan polusi di jalan," kata Igun kepada merdeka.com, Selasa (15/8).
Tidak sedikit juga driver ojek online mengalami gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan batuk-batuk dan sesak napas beberapa hari.
Igun juga mengatakan kondisi tubuh pengemudi banyak yang merasa kurang baik untuk melakukan aktivitas.
Meskipun banyak dari pengemudi mengenakan masker selama di perjalanan, nyatanya berdasarkan keluhan yang diterima Igun, pemakaian masker tidak cukup ampuh untuk meredam pekatnya polusi udara.
"Enggak cukup membantu memakai masker pun, satu sisi pakai masker terus menerus para driver sesak, jika dilepas pun semakin sesak," ungkap Igun.
Igun memastikan pihaknya akan mendampingi para pengemudi ojek online jika merasa perlu bantuan ataupun pendampingan untuk berobat akibat dari polusi udara saat ini.
"Kami siapkan tim advokasi yang bertugas untuk pendampingan apabila ada driver ojol yang mengalami kesulitan saat klaim akibat terganggunya kesehatan karena paparan polusi udara yang memburuk," kata Igun.
Igun berharap agar pemerintah melakukan langkah penanggulangan konkret terkait polusi udara yang sudah bertahan dalam kurun satu pekan lebih ini.
Sebelumnya, Komisi IV DPR RI mendukung usulan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tentang adanya kemungkinan Work From Home (WFH) menyusul kondisi udara yang memburuk belakangan ini, khususnya di daerah Jabodetabek. Langkah tersebut dinilai bisa dicoba mengingat saat masa Pandemi Covid-19, WFH menjadi cara ampuh menekan penyebaran virus namun tidak mengganggu perekonomian.
"Hari ini Pak Presiden ratas membahas polusi udara di Jakarta. Saya mendukung kebijakan WFH sebagai dasar penguatan mengembalikan udara di Jakarta dan sekitarnya menjadi lebih baik. Sebab, kualitas udara yang buruh berdampak bagi kesehatan," kata Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, kepada wartawan, Selasa (15/8).