Kasus ISPA Naik Akibat Polusi, Anak-Anak Diminta Pakai Masker saat Keluar Rumah
Masker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Masker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Kasus ISPA Naik Akibat Polusi, Anak-Anak Diminta Pakai Masker saat Keluar Rumah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau anak-anak untuk menggunakan masker ketika keluar dari rumah.
Hal itu diminta Heru usai Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap adanya kenaikan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta.
"Menyambung penyampaian dari Pak Menkes bahwa memang benar ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen khususnya balita, Pak Menkes. Jadi kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker," kata Heru di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/8).
Heru juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pemprov DKI untuk mempercepat peralihan kendaraan listrik khususnya untuk Transjakarta.
"Jadi diminta menambah (kendaraan listrik) tahun depan, tahun 2024. Namun, kami sedang hitung kemampuan dari APBD DKI," ujar Heru.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, jumlah kasus penyakit pernapasan di Jakarta sebelum pandemi Covid-19 mencapai angka 50.000 orang.
Kemudian, seiring dengan kondisi kualitas udara Jakarta yang memburuk, masyarakat yang terkena penyakit pernapasan jumlahnya naik menjadi 200.000 kasus.
"Di kita sendiri, khususnya di Jakarta, sebelum pandemi Covid-19 sekitar 50.000 orang yang mengalami penyakit tersebut dan sekarang naik hingga 200.000 kasus. Itu ada akibatnya juga karena polusi udara,"
kata Budi, Kamis (24/8).
merdeka.com
Diperkirakan, dengan semakin banyaknya pasien yang terpapar polusi udara, pembiayaan klaim BPJS Kesehatan untuk menanggung penyakit pernapasan juga tinggi.
"Total klaim di BPJS Kesehatan tinggi. Jadi pasti karena tahun ini lebih banyak yang kena akan naik, maka semakin tinggi (pembiayaan klaim BPJS Kesehatan)," lanjut Budi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kasus ISPA di Jabodetabek meningkat gara-gara polusi. Rata-rata kasus ISPA mencapai 200.000 per bulan.
"Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek,"
ungkap Maxi.
merdeka.com
Direktur Utama (Dirut) RS Persahabatan, Ketua Penanggulangan Respirasi dan Polusi Udara, Agus Dwisusanto membenarkan polusi berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA dan pneumonia di Jakarta.
"Ini memberikan pola seiring dengan kasus riset Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) tahun 2022 yang sudah dipublikasi, bahwa peningkatan polutan pm 2.5 pm 10 SO2 ternyata berkontribusi terhadap peningkatan kasus-kasus ISPA dan pneumonia di wilayah DKI Jakarta pada periode hampir 10 tahun setelah dilakukan riset,"
lanjut Agus.
merdeka.com