Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Polusi Udara Memburuk, 9.709 Warga Jakarta Barat Terserang ISPA
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mencatat 9.709 masyarakat terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) periode Januari hingga Juli 2023. Namun belum ada peningkatan signifikat kasus ISPA di Jakarta Barat di tengah meningkatnya kualitas udara buruk di ibu kota. "Laporan bulanan sampai akhir Juli enggak ada perbedaan signifikan (kasus ISPA), dengan bulan-bulan sebelumnya," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safri dalam keterangannya, Senin (14/8).
Jumlah Kasus ISPA di Jakarta Barat Rentang Januari-Juli 2023
"Pada bulan Januari 2023 terjadi kasus ISPA sebanyak 1.615, 1.518 kasus pada Februari, 1.831 kasus pada Maret, dan 1.237 kasus ISPA pada April. Mei 1.095 kasus, Juni 1.311 kasus, dan Juli 1.102 kasus," beber Erizon.
Hingga kini belum ada persiapan khusus di sejumlah fasilitas kesehatan wilayah Jakarta Barat untuk menangani kasus ISPA. Namun dia memastikan ketersediaan obat-obatan akan tetap terpenuhi untuk pasien yang terjangkit.
"Ketersediaan obat dipastikan tercukupi," kata Erizon.
Kasus ISPA di Jakarta Meningkat
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. "Kami sebenarnya melihat tahun 2023 ini untuk penyakit saluran napas itu memang meningkat dibandingkan 2022. Ini kondisi kita lihat kurang lebih seperti era sebelum Covid di 2019-2018," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta Timur, Jumat (11/8).
Penyebab Kenaikan Kasus ISPA di Jakarta Masih Diselidiki
"Di 2020-2021, mungkin mayoritas mengalami Covid. Untuk saluran napas akut, 2022 mulai sedikit meningkat, di 2023 meningkatdan kembali polanya seperti pada era 2019-2018. Intinya untuk kesehatan kita perlu kelola faktor risiko lain di luar papar risiko lingkungan, di luar polusi" ujar Dwi.
Di lain sisi, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut, tak ada kenaikan kasus ISPA bermakna sejak bulan April sampai Juli 2023. Adapun jumlah kasus ISPA pada Juni 2023 mencapai 102.475 orang. Sedangkan, pada Mei berjumlah 99.130 orang dan April 109.705 orang. Sementara itu, berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023. Indeks kualitas polusi udara Jakarta mencapai angka 186 dengan kategori tidak sehat.