Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara
Setidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Setidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Bukan Hanya ISPA, Ini Penyakit yang Disebabkan Polusi Udara
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada lima penyakit terkait dengan pernapasan. Diketahui, saat ini Indonesia seperti Jabodetabek tengah dilanda polusi udara.
"Jadi kelihatan bebannya seperti apa. Data dia menunjukan bahwa Indonesia itu ada 5 penyakit disebabkan pernapasan. Yaitu tuberkolosis, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), kanker paru, Pneumonia dan asma," kata Budi Gunadi di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (30/8).
Untuk penyakit yang disebabkan oleh polusi udara yakni Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) hingga penyakit pneumonia.
"Jadi yang disebabkan oleh polusinya, infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, asma ada sedikit disebabkan oleh polusi udara, tetapi juga karena alergi dan PPOK atau ini sama seperti Pneumonia, cuma sifatnya kronis, jadi sudah lama," ujar Budi.
"Nah, kita menganalisa saat ini, tapi pengaruh dari polusi udara itu banyaknya di Pneumonia dan ISPA. Pneumonia adalah infeksi di paru, ISPA adalah infeksi di saluran paru. Dua-duanya infeksi, nah infeksi ini bisa disebabkan oleh polusi udara," sambung Budi.
Budi menegaskan, polusi udara yang memburuk paling berpengaruh terhadap PPOK dan Pneumonia.
"TBC itu kecil lah pengaruhnya, polusi udara itu besarnya di PPOK, Pneumonia dan asma. Tapi karena PPOK ini sifatnya kronis dan berkepanjangan, kita cos Pneumonia dan asma dan juga ISPA. Jadi, infeksi atas dan infeksi bawah, infeksi saluran pernapasan dan saluran paru," sambungnya.
Budi menyebut, dengan adanya penyakit yang disebabkan polusi udara ini tercatat sebesar Rp10 triliun. Namun, angka itu nantinya kemungkinan akan naik pada tahun 2023.
Hal ini mengingat, Indonesia masih dilanda polusi udara yang kian memburuk di beberapa wilayah seperti di Jabodetabek.
"Kalau kita ngitung depresiasi investasi itu 10 tahun dibagi 10 depresiasinya, artinya Bapak Presiden, kalau kita investasinya sekarang Rp100 triliun, itu break event," jelas Budi.
"Kalau 20 tahun ya invest Rp200 triliun pun enggak apa, investssi kesehatan, karena ini artinya break event di depresiasinya karena bisa mengurangi biaya-biaya ini," tambahnya.
Pakai Masker Jenis KF94 dan KN95
Budi Gunadi menyarankan kepada Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene untuk memakai masker jenis KF94. Hal ini dikatakan, karena Felly mengenakan masker.
Selain itu, Budi mengingat saat ini Indonesia yakni Jabodetabek tengah dilanda polusi udara yang kian memburuk.
"Jadi pakai masker apa yang bisa nyaring PM2,5 karena ini paling kecil, jadi kalau Ibu Felly pakai masker ya silakan bu, tapi pakainya yang KF94 atau KN95," katanya.
Tak hanya dalam penggunaan masker saja, Budi juga menyarankan agar DPR untuk dapat membeli air purifier yang harganya disebutnya tidak terlalu mahal.
"Ya saya juga kasih tahu kalau di dari luar, tapi beda cuma 10. Jadi kalau di luar 100, Jadi di dalem 90, percuma saja, jadi lebih baik ibu pasangin itu tuh apa air purifier yang ada PM 2,5, DPR bisa dipasang itu, beli enggak terlalu mahal kok, masing-masing ya," tutup Budi.