Penyakit Akibat Polusi Udara yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Masalah pada Otak
Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan polutan ini
Terkadang kita menyepelekan udara yang tidak bersih. Padahal, ada berbagai penyakit yang mengintai dari polusi udara.
Penyakit Akibat Polusi Udara yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Masalah pada Otak
Udara yang bersih dan segar adalah salah satu elemen penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan lingkungan. Namun, sayangnya, fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia. Dalam dekade terakhir, peningkatan industri, urbanisasi yang cepat, dan kegiatan manusia lainnya telah berkontribusi terhadap pelepasan berbagai zat berbahaya ke atmosfer.
-
Apa dampak buruk polusi udara bagi kesehatan? Sebelumnya, Henie mengatakan bahwa polusi udara erat kaitannya dengan masalah kesehatan. Sakit batuk kini sering dijumpai di sekitar kita. ISPA sendiri tidak hanya batuk, tapi penyakit ISPA juga dimulai dari tenggorokan hingga paru bagian bawah.
-
Kenapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Udara yang tercemar oleh berbagai zat kimia dan partikulat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kematian.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi otak? Namun secara biologis, polusi udara dapat menyebabkan peradangan otak, defisit serotonin, dan mengganggu respons stres.
-
Mengapa polusi udara berbahaya? Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang meresahkan di beberapa tempat saat ini.
Dampak buruk dari polusi udara terhadap kesehatan manusia semakin menjadi perhatian, karena munculnya berbagai penyakit serius yang berkaitan dengan paparan terus-menerus terhadap polutan tersebut.
Penyakit Akibat Polusi Udara
1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) : Ini adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja. Data WHO menyebutkan bahwa ISPA menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia.
2. Asma: Ini adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Bagi penderita asma, saluran pernapasannya akan lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak menderitanya. 3. Paru-paru basah atau pneumonia: Ini adalah penyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu atau bahkan kedua paru-paru. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri yang menyerang sistem pernapasan. Gejalanya diawali dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas.
4. Bronkopneumonia: Ini adalah jenis pneumonia yang menyerang saluran udara (bronkus) dan alveolus di paru-paru. Gejalanya mirip dengan pneumonia, namun lebih ringan dan tidak menyebar ke seluruh paru-paru.
5. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK): Ini adalah penyakit paru-paru yang ditandai dengan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK dapat menyebabkan sesak napas, batuk kronis, dan produksi dahak berlebihan. PPOK juga meningkatkan risiko infeksi paru-paru dan gagal napas. 6. Kanker paru-paru: Ini adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel paru-paru yang tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Kanker paru-paru dapat menyebar ke organ lain melalui darah atau getah bening. Gejala kanker paru-paru antara lain batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, dan kelelahan.
7. Hipertensi pulmonal: Ini adalah kondisi tekanan darah tinggi di pembuluh darah paru-paru. Hipertensi pulmonal dapat menyebabkan gagal jantung kanan, pembengkakan kaki, pusing, dan pingsan. Penyebab hipertensi pulmonal antara lain penyakit jantung bawaan, penyakit hati kronis, dan gangguan tidur. 8. Tuberkulosis (TBC): Ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menginfeksi organ lain seperti tulang, ginjal, dan otak. Gejala TBC antara lain batuk berdahak lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan.
Cara Melindungi Diri dari Polusi Udara
Beberapa cara melindungi diri dari polusi udara adalah: • Menggunakan masker. Masker dapat membantu menyaring partikel debu, polutan, bakteri, dan virus yang ada di udara. Pilihlah masker yang sesuai dengan tingkat polusi dan kenyamanan Anda. • Hindari sumber polusi. Jika memungkinkan, hindarilah tempat yang memiliki tingkat polusi udara tinggi, seperti jalan raya, pabrik, atau tempat pembakaran sampah. Cek kualitas udara di daerah Anda sebelum beraktivitas.
• Menggunakan transportasi umum atau sepeda. Kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara terbesar. Dengan menggunakan transportasi umum atau sepeda, Anda dapat mengurangi emisi gas buang dan menghemat bahan bakar. • Menghemat energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit tenaga yang menggunakan bahan bakar fosil juga menghasilkan polusi udara. Anda dapat menghemat energi listrik dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan.
• Reuse dan recycle. Dengan melakukan reuse dan recycle, Anda dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir atau dibakar. Sampah yang dibakar dapat menghasilkan polutan berbahaya, sedangkan sampah plastik dapat membutuhkan waktu lama untuk terurai. • Menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan. Sirkulasi udara yang baik dapat membantu menghilangkan polutan yang masuk ke dalam ruangan. Anda dapat memasang filter udara, menjaga kebersihan rumah, dan menutup jendela jika udara luar sedang buruk.
• Menanam tanaman pengurai polusi. Beberapa tanaman dapat membantu memurnikan udara di dalam ruangan dengan menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen. Beberapa contoh tanaman pengurai polusi adalah lidah buaya, azalea, dan tulsi.