Mengapa Manusia Suka Ghibah dan Bergosip?
Banyak orang tidak bisa melewatkan waktu tanpa bergosip atau ghibah tentang orang lain.
Sejak manusia mulai berbahasa dan berbicara satu sama lain, gosip telah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Mengapa Manusia Suka Ghibah dan Bergosip?
Secara berseloroh, sejumlah peneliti bahkan mengungkap bahwa perkembangan bahasa manusia terjadi karena kebutuhan untuk membicarakan tentang orang lain. Gosip dianggap sebagai bagian dari sifat manusia dan mungkin berkembang pada zaman prasejarah karena memberikan keuntungan bagi manusia prasejarah yang menguasainya.
-
Apa yang dimaksud dengan ghibah? Ghibah, yang berarti membicarakan keburukan orang lain secara diam-diam adalah tindakan yang dilarang dalam ajaran Islam.
-
Siapa yang biasanya suka bergosip? Tidak sedikit dari orang-orang tersebut yang membicarakan orang lain dari sisi negatifnya.
-
Apa yang orang biasanya lakukan saat bergosip? Hal ini biasanya bisa disebut dengan bergosip.
-
Mengapa ghibah dianggap dosa? Ghibah dilarang keras dalam Islam karena dapat merusak kehormatan dan persaudaraan antar sesama Muslim. Seperti firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, 'Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.'
-
Kapan biasanya orang bergosip? Sebelum kamu menilaiku, pastikan kamu sempurna.
-
Kenapa orang melakukan gaslighting? Banyak orang yang tanpa sadar melakukan gaslighting dalam interaksi sehari-hari, baik karena kebiasaan, ketidaktahuan, atau karena belajar dari lingkungan.
Dilansir dari Psychology Today, Frank McAndrew, Ph.D., profesor di bidang psikologi dari Knox College, menjelaskan mengapa manusia suka gosip terutama berita gosip di televisi.
Manusia menyukai cerita-cerita yang mengungkapkan kehidupan rahasia orang lain, terutama ketika cerita-cerita itu memungkinkan kita untuk membuat penilaian moral tentang orang-orang yang terlibat. Kita juga tertarik dengan hal-hal kotor, terutama jika melibatkan skandal seksual atau masalah keuangan.
Mengapa Gosip Menarik bagi Banyak Orang?
Beberapa gosip dianggap menarik bagi kita karena memberikan informasi tentang reputasi seseorang. Singkatnya, berita gosip bisa menarik jika terdapat orang baik yang tiba-tiba berbuat buruk atau sebaliknya.
Tapi, ada juga gosip yang menarik bagi kita tanpa memandang siapa yang menjadi subjeknya. Cerita tentang orang-orang yang selamat dari pengalaman yang mengancam nyawa menarik perhatian kita karena cerita-cerita tersebut mengajarkan sesuatu yang sangat berharga untuk dipelajari.Informasi seperti ini memberi kita kesempatan untuk menilai strategi menghadapi situasi berbahaya yang mungkin kita hadapi di masa depan. Mendengarkan cerita tentang orang-orang yang berhasil mengatasi tantangan tersebut membantu kita mempersiapkan diri menghadapi serangan hiu, pembunuh berantai, atau bertahan di alam liar.
Kesamaan Gosip dan Cerita
Cinta kita pada gosip dan cinta kita pada cerita sesungguhnya berasal dari akar yang sama. Psikolog Steven Pinker percaya bahwa bercerita memberikan keunggulan evolusi bagi kita karena cerita membekali kita menghadapi situasi kehidupan nyata yang mungkin kita hadapi di masa depan.
Bila melihat cerita-cerita anak-anak dari waktu ke waktu, kita akan menemukan bahwa cerita-cerita tersebut mengandung pelajaran yang mungkin memiliki konsekuensi hidup atau mati. Singkatnya bagaimana nilai moral mampu menyelamatkan kehidupan seseorang. Kesimpulannya, kita menyukai cerita karena nilai-nilai bertahan hidupnya, dan kita menyukai gosip karena gosip hanyalah cerita tentang orang-orang. Karena keterikatan unik manusia dengan gosip, terkadang hubungan kita dengan gosip penuh pertentangan.Seseorang bisa tidak menyukai orang lain yang hobi ghibah dengan cara bergosip bersama orang lain mengenai kebiasaan buruk orang tersebut. Hal ini berarti kita ghibah mengenai seseorang yang hobi melakukan ghibah.
Beberapa dari kita menyadari bahwa terlalu sering berpikir tentang orang lain tidak menyenangkan, tetapi sebagai manusia, kita cenderung melihat bahwa kita juga terkadang terlibat dalam gosip. Oleh karena itu, banyak dari kita lebih suka menganggap gosip sebagai sesuatu yang dilakukan oleh orang lain.