Kementerian Kesehatan Beberkan Penyebab Polusi Udara Jakarta di Acara ISF 2023
Padahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Padahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Kementerian Kesehatan Beberkan Penyebab Polusi Udara Jakarta di Acara ISF 2023
Kemenkes Beberkan Penyebab Polusi Udara Jakarta
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkap penyebab polusi udara di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Dante, polutan penyebab polusi udara disebabkan akibat kendaraan bermotor, pemanfaatan energi fosil (batubara), industri, dan debu konstruksi.
"Berbagai aktivitas tersebut merupakan konsekuensi dari ekspansi aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan kerusakan keanekaragaman hayati dan mengakibat tingginya kejadian penyakit respirasi, seperti ISPA dan asma,"
kata Dante dalam sesi Tematik AstraZeneca Indonesia
Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (7/9).
Padahal, delapan miliar manusia yang hidup di bumi saat ini sangat tergantung pada keanekaragaman hayati termasuk kualitas udara yang bersih.
Namun, pesatnya perkembangan yang dilakukan manusia menghadirkan konsekuensi yang mengganggu keanekaragaman hayati.
"Kebutuhan dasar manusia, diantaranya makanan, air, energi, obatobatan, dan bahan lain yang dibutuhkan manusia untuk berkembang," ungkap Dante.
Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi apresiasi sikap AstraZeneca yang telah menyatukan berbagai pemaku kepenting dari sektor Kesehatan untuk membahas isu terkait perubahan iklim dan gangguan ekosistem keanekaragaman hayati.
President Director AstraZeneca Indonesia,
Se Whan Chon mengatakan pihaknya menargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari operasi dan armada sebesar 98 persen pada tahun 2026. Sejak tahun 2015, pihaknya telah mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 59 persen.
"Di AstraZeneca, keberlanjutan adalah inti dari strategi global kami dan kami berinvestasi pada kesehatan planet dan masyarakat. Kami menyadari bahwa sekitar 5 persen emisi gas rumah kaca (GRK) global dihasilkan dari sektor kesehatan," kata Se Whan.
"Di AstraZeneca, keberlanjutan adalah inti dari strategi global kami dan kami berinvestasi pada kesehatan planet dan masyarakat. Kami menyadari bahwa sekitar 5 persen emisi gas rumah kaca (GRK) global dihasilkan dari sektor kesehatan," kata Se Whan.
Bagi AstraZeneca, keberlanjutan bagian dari kekuatan ilmu pengetahuan dan inovasi serta jangkauan global perusahaan. Hal ini bertujuan untuk membangun masa depan yang sehat bagi manusia dan planet bumi.
"Kami berupaya menciptakan nilai, di luar manfaat obat-obatan dengan menanamkan keberlanjutan dalam segala hal mulai dari laboratorium hingga pasien. Maka kami hari ini mengundang berbagai pemangku kepentingan sektor Kesehatan di Indonesia untuk bersatu mendukung visi bersama menciptakan sektor Kesehatan yang berkelanjutan," kata Se Whan.