Polisi Ancam Pidana Ormas yang Sweeping Tempat Ibadah saat Natal & Tahun Baru
Polisi telah berkoordinasi dengan stakeholder dan organisasi masyarakat seperti Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) untuk mengamankan gereja saat perayaan Natal.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan, polisi akan menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan aksi penyisiran (sweeping) saat perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Kalau ada yang sweeping siapa pun itu, kita akan melakukan tindakan tegas," tegas Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Kapan tepatnya Natal dirayakan? Hari Natal pada 25 Desember pertama kali diperingati pada 221 Masehi.
-
Siapa yang baru saja merayakan ulang tahun ke-19? Remaja yang baru saja genap berusia 19 tahun ini menikmati momen bahagia reuni dengan teman-teman lamanya.
-
Kapan Krisdayanti merayakan ulang tahunnya? Selain menjadi diva dan anggota dewan, Kris Dayanti kini telah menjadi nenek bagi dua cucu cantik yang menggemaskan, Ameena & Azura. Fotonya Saat Momong Cucu-Cucunya Viral di Media Sosial Kris Dayanti sering disebut sebagai salah satu nenek tercantik.
-
Apa yang dirayakan dalam puisi Natal ini? Natal adalah saat untuk merayakan kasih sayang, saling berbagi, dan mengenang kelahiran Sang Penebus.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, ormas yang melakukan aksi sweeping dapat dijerat pasal pidana.
"Tindakan tegas ya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Kita lakukan secara tegas dan kita amankan. Kalau melawan pidana, ya kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku," papar Yusri.
Yusri menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan stakeholder dan organisasi masyarakat seperti Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) untuk mengamankan gereja saat perayaan Natal.
"Kami mengajak teman ormas dan mereka menyatakan akan membantu aparat menjaga toleransi beragama. Ada beberapa ormas mengerahkan kekuatan menjaga gereja yang ada dengan berpatroli bersama aparat," sambung Yusri.
Selain itu, dia mengimbau, bagi masyarakat yang hendak merayakan Natal di gereja untuk tidak membawa tas berukuran besar, karena akan memperlambat proses pengecekan.
"Kami sterilisasi dari tim gegana. Kami sampaikan panitia gereja untuk menyampaikan kepada jemaat sebaiknya tidak membawa tas besar. Pada saat pemeriksaan nanti bisa memperlancar, kalau membawa tas kan memakan waktu," ungkap Yusri.
Polda Metro Jaya menerjunkan 10.000 personel gabungan untuk mengamankan perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di wilayah Jakarta.
"Pengamanan Natal dan Tahun Baru tanggal 23 Desember nanti kita laksanakan apel persiapan pengamanan di Polda Metro Jaya ini, kekuatan personel sekitar 10 ribu lebih yang kita turunkan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/12).
Yusri menambahkan dalam menyambut libur panjang menjelang Natal dan Tahun Baru, banyak masyarakat yang akan mudik. Karena itu Polda sudah menyiapkan 95 Pos Pengamanan.
"Ada 95 Pospam (Pos Pengamanan) yang kita siapkan dan juga ada 27 pos pelayanan masyarakat, dan kita juga bersama-sama dengan stakeholder yang lain dari TNI maupun pemerintah daerah untuk disiapkan di titik yang ada," sambungnya.
Yusri menjelaskan bahwa penjagaan menjelang Natal dan Tahun Baru ini bukan merupakan hal yang baru. Ini merupakan rutinitas tahunan yang bertujuan agar hari-hari besar di Indonesia berjalan lancar.
"Tujuannya adalah bagaimana teman-teman bisa beribadah dengan baik dengan aman kemudian bisa melaksanakan mudik sampai nanti kembalinya setelah tahun baru nanti," tutup Yusri.
(mdk/ded)