Polisi Bakal Bawa Peserta Aksi 1812 Reaktif Covid-19 ke RSD Wisma Atlet
Personel yang dikerahkan dalam operasi kemanusiaan akan melakukan testing, tracing, dan treatment atau dikenal dengan 3T kepada peserta unjuk rasa guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Polisi bakal mengedepankan upaya persuasif yang diberi istilah Operasi Kemanusiaan dalam menghadapi peserta unjuk rasa. Massa mengatasnamakan Anak NKRI akan menggelar Aksi 1812 di depan Istana, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12) pukul 13.00 WIB.
"Polda Metro Jaya akan melaksanakan Operasi Kemanusiaan untuk menyelamatkan masyarakat dari Covid-19," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12).
-
Apa yang dituntut oleh para aktivis dalam Aksi Kamisan ke-806? Pada Aksi Kamisan ke-806 ini mereka meminta Presiden Joko Widodo segera memerintahkan Jaksa Agung menindaklankjuti berkas penyidikan sejumlah kasus kekerasan dan penghilangan paksa yang terjadi pada 1997-1998.
-
Kapan Aksi Kamisan ke-806 dilaksanakan? Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) mengikuti Aksi Kamisan di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
-
Di mana Aksi Kamisan ke-806 dilakukan? Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) mengikuti Aksi Kamisan di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa saja yang ikut dalam Aksi Kamisan ke-806? Aktivis yang tergabung dalam Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) mengikuti Aksi Kamisan di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/2/2024).
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
Yusri mengatakan, personel yang dikerahkan dalam operasi kemanusiaan akan melakukan testing, tracing, dan treatment atau dikenal dengan 3T kepada peserta unjuk rasa guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Kepolisian akan melakukan Operasi Kemanusiaan seperti apa? Nanti akan kita rapid semuanya kalau perlu. Dan Kalau ada yang reaktif akan kita bawa ke Wisma Atlet," ucap dia.
Selain operasi kemanusiaan, skenario yang dipersiapkan adalah melakukan penegakan hukum protokol kesehatan Covid-19. Kepolisian berpedoman pada undang-undang yang berlaku.
"Operasi Kemanusiaan dulu baru disusul penindakan hukum. Jadi Pembubaran itu adalah jalan terakhir jika mereka tidak mengindahkan semua seperti Operasi Kemanusiaan," tandas dia.
Minta Peserta Sampaikan Aspirasi Tertulis Maupun Lisan
Yusri menyampaikan, kasus positif Covid-19 masih terbilang tinggi, sehingga Yusri meminta masyarakat tidak menciptakan kerumunan. Yusri menyatakan demikian setelah mendengar kabar bahwa massa yang mengatasnamakan Anak NKRI akan turun ke jalan untuk menggelar Aksi 1812 di depan Istana, Jakarta Pusat pada Jumat (18/12) pukul 13.00 WIB.
"Harusnya mereka bisa memahami dan menyadari bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta sudah tinggi. Coba bayangkan kalau mereka kembali membuat kerumunan bagaimana mau selesai permasalahan Covid-19 di Jakarta," kata dia.
Yusri menyarankan agar penyampaian pendapat dilakukan secara tertulis. Menurut dia, dalam hal ini kepolisian siap memfasilitasi. Bahkan, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran siap menerima perwakilan massa untuk menyerahkan aspirasi yang telah dituangkan ke dalam bentuk tertulis tersebut.
"Kapolda Metro Jaya siap menerima perwakilan, jadi tidak usah berkerumun. Silakan datang perwakilan saja untuk menyampaikan aspirasi secara lisan maupun tulisan," ucap dia.
Menurut dia, larangan menciptakan kerumunan pada masa pandemi Covid-19 juga telah diatur dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta. "Kita minta bagaimana situasi Covid-19 ini kan kerumunan itu tidak boleh, kan ada aturan penegakan hukum protokol kesehatan. Kita ketahui bersama angka Covid-19 di Jakarta ini masih tinggi," ujar dia.
Sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar aksi 1812 di Jakarta. Tuntutan massa terkait membebaskan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab dan pengusutan kematian enam Anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50.
"Iya benar, panitia pelaksana dari Anak NKRI," kata Koordinator Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Habib Novel Bamukmin saat dikonfirmasi merdeka.com pada Kamis (17/12).
Dia menyampaikan dalam pelaksanaan aksi yang bertitik di depan Istana Negara dan sudah mengirimkan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.
"Sudah sejak hari Selasa (surat pemberitahuan)," ujarnya.
Sementara terkait teknis pelaksanaan aksi, Novel menjelaskan kalau pelaksanaan aksi nantinya akan dijalankan dengan protokol kesehatan secara ketat.
"Persiapan sebagaimana biasanya, namun dalam hal ini panitia pelaksana dari Anak NKRI akan lebih ketat dalam menjalankan Prokes agar penyampaian pendapat tersampaikan juga Prokes juga bisa dijalankan," jelas Novel.
Novel menambahkan nantinya estimasi masa diperkirakan akan berdatangan hanya dari daerah sekitar Jabodetabek. Karena aksi sebelumnya, telah dilakukan daerah-daerah lainnya.
"Tujuan aksi, bebaskan Habib Rizieq tanpa syarat serta mereka siap menyerahkan diri kalau Habib Rizieq tidak dibebaskan. Serta usut tuntas pembantaian terhadap enam syuhada laskar FPI," katanya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com