Polisi dalami dugaan ada korban lain kasus penggandaan uang di Depok
Polisi dalami dugaan ada korban lain kasus penggandaan uang di Depok. Korban Anton diduga masih banyak. Hal ini karena dia juga menjual barang klenik di Facebook. Barang yang dijualnya antara lain keris, semar mesem, wafak (jimat) serta bulu harimau.
Polisi masih terus mendalami kasus penipuan disertai pembunuhan yang menimpa Shendy Eko Budiyanto dan Ahmad Sanusi. Keduanya adalah korban penipuan Anton Herdiyanto alias Aji yang mengaku bisa menggandakan emas batangan. Kepada keduanya Anton mengaku bisa menggandakan emas batangan dan mengambil dari suatu tempat.
Sampai saat ini polisi baru mendapati korban penipuan Anton baru dua orang. Namun tak menutup kemungkinan korbannya bertambah.
"Korban penipuan iya bisa bertambah. Kalau yang pembunuhan hanya dua orang ini saja," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Harry Kurniawan, Rabu (5/10).
Korban Anton diduga masih banyak. Hal ini karena dia juga menjual barang klenik di Facebook. Barang yang dijualnya antara lain keris, semar mesem, wafak (jimat) serta bulu harimau. "Pengakuannya semua barang itu punya kesaktian," tandasnya.
Untuk mengumpulkan korban lain pihaknya sudah memberi informasi kalau segala praktik yang dilakukan Anton adalah bohong. Pihaknya mengimbau jika ada korban Anton lainnya agar melapor. Sehingga pihaknya terus mendalami kasus ini. "Karena dia kan merekrutnya lewat facebook. Bisa bertambah lagi korban (penipuannya)," ucapnya.
Anton saat ini masih mendekam di Polresta Depok. Barang bukti berupa mobil milik Sanusi pun ikut diamankan.
Seperti diketahui Anton merupakan tersangka pembunuh dua rekannya yaitu Shendy Eko Budiyanto dan Ahmad Sanusi. Shendy merupakan pengikut Padepokan Satria Aji Danurwenda. Sedangkan Sanusi adalah teman dekat Shendy yang memiliki mobil.
Anton membunuh Shendy dan Sanusi karena ingin menguasai mobil milik Sanusi yang dioperasionalkan Shendy. Shendy adalah sopir taksi online. Shendy ditawari pelaku yang mengaku bisa menggandakan emas batangan. Shendy pun menawari pada Sanusi. Setelah sepakat kedua korban dan pelaku bertemu di sebuah lokasi di Kampung Serab pada Jumat (29/9) pukul 23.00 WIB.
Di sana, keduanya disuguhi kopi. Tak menaruh curiga, Shendy dan Sanusi menenggak kopi yang telah diberi racun potasium sianida tersebut. Tak lama keduanya terkapar dan tewas di tempat. Anton memasukkan jasad keduanya ke mobil milik Sanusi. "Saya sendiri yang bawa mereka ke mobil," katanya.
Setelah itu Anton melarikan diri ke Lampung membawa mobil korban. Dia berencana pergi ke rumah salah satu istrinya. Namun di perjalanan dia diringkus petugas.