Polisi minta warga tak terprovokasi mayat bugil dalam karung
Polisi juga kerja sama dengan XL Center untuk mengungkap komunikasi terakhir korban via telepon seluler sebelum tewas.
Jajaran Polres Sumbawa meminta masyarakat agar tidak terprovokasi berbagai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terkait kematian Nurul Hakiki (20) yang mayatnya ditemukan terbungkus dalam sebuah karung. Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman meminta kepada masyarakat, khususnya keluarga korban, untuk tidak terprovokasi dan tidak mengambil tindakan sendiri dalam menyikapi informasi yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan seputar kematian Nurul Hakiki.
"Apabila ada informasi yang bisa dijadikan petunjuk tentang kematian Nurul Hakiki, diharapkan masyarakat segera menghubungi kami," kata Karsiman seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/12).
Sejauh ini, lanjut dia, anggotanya masih bekerja keras dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa. Tak hanya itu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, di antaranya XL Center untuk mengungkap komunikasi terakhir korban via telepon seluler sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Sekali lagi, percayakan masalah ini kepada kami. Berikan kami kesempatan untuk bisa mengungkap pelakunya. Harap masyarakat bersabar dan berdoa, semoga kasus ini segera menemukan titik terang," ujar Kapolres.
Kasus pembunuhan Nurul Hakiki pertama kali diketahui Mursali (50), warga Tanjung Pasir Desa Labuan yang sehari-hari bekerja menjadi pemulung, menemukan sebuah karung mencurigakan saat sedang mengais sampah di kolong Jembatan Kembar Saliperate, Jumat (27/12) sekitar pukul 07.00 Wita.
Setelah karung dibuka, ternyata isinya adalah jenazah seorang bernama Nurul Hakiki, seorang gadis yang tinggal di Karang Padak, Desa Labuan, Badas.
Jasad putri seorang guru ngaji ini ditemukan dalam keadaan terbungkus di dalam karung. Tak sehelai benang pun menempel di tubuhnya, kecuali sebuah 'bra' yang sudah terbalik.
Menurut kakak korban, Masnah, Nurul pamit keluar rumah sekitar pukul 19.00 Kamis (26/12) malam. Saat ditanya, Nurul beralasan akan pergi bersama temannya. Biasanya Nurul tidak pernah keluar rumah dalam waktu yang lama, tapi malam itu sudah beberapa jam Nurul juga belum kembali. Ketika dihubungi sekitar pukul 21.00 Wita, handphone Nurul tidak aktif.
Akhirnya muncul kekhawatiran yang memaksa keluarga melakukan pencarian, hingga Nurul ditemukan esok paginya, namun dalam kondisi sudah menjadi mayat.