Polisi Prediksi Bahan Petasan yang Meledak di Blitar Mencapai 20 Kg
Polisi memprediksi jumlah bubuk petasan yang ada di tempat kejadian (TKP) pada saat ledakan terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2) kemarin, berkisar antara 15 Kg hingga 20 kg. Selain menewaskan 4 orang, ledakan itu juga merusak 28 rumah dan satu masjid.
Polisi memprediksi jumlah bubuk petasan yang ada di tempat kejadian (TKP) pada saat ledakan terjadi di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2) kemarin, berkisar antara 15 Kg hingga 20 kg. Selain menewaskan 4 orang, ledakan itu juga merusak 28 rumah dan satu masjid.
Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo mengatakan dari sejumlah barang bukti (BB) yang ditemukan, pihaknya memprediksi jumlah bahan atau bubuk petasan yang saat itu tersimpan di TKP. Mereka menemukan 3 panci dan wajan yang diperkirakan berkapasitas 5 kg per masing-masing item.
-
Kapan pemberontakan PETA di Blitar terjadi? Pemberontakan PETA di Blitar terjadi pada 14 Februari 1945.
-
Kenapa PETA memberontak di Blitar? Faktor-faktor yang memicu pemberontakan ini antara lain ketidakpuasan terhadap kebijakan pendudukan Jepang yang semakin menyulitkan rakyat, serta semangat nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang memimpin pemberontakan PETA di Blitar? Pemberontakan PETA di Blitar terjadi pada 14 Februari 1945. Kronologis pemberontakan dimulai ketika pasukan PETA yang dipimpin oleh Letnan Soeprijadi memberontak melawan tentara Jepang yang menduduki Indonesia pada waktu itu.
-
Apa tujuan dari pemberontakan PETA di Blitar? Tujuan akhir pemberontakan ini adalah meraih kemerdekaan dari penjajahan, yang pada akhirnya berhasil diraih dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
-
Apa saja jenis wisata yang bisa dinikmati di Blitar? Dengan kombinasi warisan sejarah, keindahan alam, dan kehidupan budaya yang dinamis, Kota Blitar menawarkan pengalaman yang menarik bagi penduduk setempat dan wisatawan.
-
Apa itu petir? Secara proses, petir merupakan peristiwa pelepasan listrik yang ditimbulkan lantaran ketidakseimbangan badai awan dan permukaan Bumi.
"Kalau dari BB yang kita temukan. Ada 3 panci yang ukuran sekitar 5 kg. Kemudian ada wajan segitu juga (ukurannya), kira kira isiannya antara 15-20 kg bahan peledaknya. Tapi ini masih prediksi ya, karena kita gak tahu pastinya. Karena sudah terbakar semua," pungkasnya.
Selain menemukan barang bukti itu, pihaknya juga menemukan sejumlah puntung rokok. Ia belum tahu apakah puntung rokok itu yang memicu ledakan. Namun, mereka akan mencari DNA dalam puntung rokok tersebut, untuk memastikan apakah rokok itu milik salah satu korban.
"Potensi. Masih kita pastikan. Karena memang kita gak tahu. Apakah memang betul itu rokoknya korban atau bukan. Nanti kita tes DNA," ujarnya.
Diketahui, ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar pada Minggu (19/2) malam itu merusak sebanyak 28 rumah dan satu masjid. Ledakan itu bersumber dari timbunan bahan petasan dan kembang api milik seorang warga.
Tak hanya mengakibatkan kerusakan. Ledakan juga menelan korban jiwa dan luka. Adapun identitas korban yang meninggal dunia adalah warga RT 01 RW 13 Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Darman. Sedangkan yang luka, Tri Wahyudi (27), Dwi Erna Wati (21), Bara Kartanegara (4 bulan), Jumali (35) dan Mesirah (60).
(mdk/yan)