Pecatan Polisi Menangis Saat Tertangkap Jadi Bandar Sabu
Dari tangan pelaku, polisi menemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram.
Dari tangan pelaku, polisi menemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram.
Pecatan Polisi Menangis Saat Tertangkap Jadi Bandar Sabu
Seorang pria pecatan polisi inisial FH (36) ditangkap tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau karena mengedarkan sabu. Dulunya, dia dipecat karena kasus yang sama.
Tak tanggung-tanggung, dari tangan FH ditemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram. Dia ditangkap bersama 5 pelaku narkoba lainnya.
FH tak kuasa menahan tangisnya saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Riau. Dia mengaku jadi bandar narkoba karena kebutuhan hidup sehari-hari.
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Manang Soebeti menyebutkan FH dipecat dari anggota Polri pada 2023. Pangkat terakhirnya Brigadir sebelum dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
"FH mengaku jadi bandar narkoba karena kebutuhan hidup. Dia dulu di PTDH juga karena narkoba tahun 2023 lalu, terakhir bertugas di Yanma Polda Riau dengan pangkat Brigadir," ujar Manang kepada merdeka.com, Jumat (14/6).
Setelah dipecat dari polisi karena narkoba, FH bukannya kapok. Dia justru kembali menggeluti bisnis haram tersebut.
"Awalnya FH pengguna narkoba. Tapi setelah dipecat, dia ikut mengedarkan sabu," jelas Manang.
Saat dihadirkan dalam konferensi pers, FH menundukkan kepalanya. Bahkan FH terlihat hampir menangis menyesali perbuatannya.
"Saya menyesal," kata FH lirih.
Manang menjelaskan, FH ditangkap bersama 5 pengedar narkoba lainnya pada Selasa (4/6). Kelima pelaku lainnya yakni masing-masing berinisial AS (39), F (37), H (44), MC (42) dan HA (26).
"Petugas menyita total sabu 2 kilogram milik para pelaku. Ada juga senjata airsoft gun milik F," jelas perwira menengah jebolan Akpol 2001 itu.
Saat ini, para pelaku dan barang bukti telah ditahan di Rutan Mapolda Riau untuk diproses hukum.
Mereka dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
"Polda Riau tidak mentolerir anggota kepolisian yang terlibat narkoba. Kita tidak akan main-main, siapa yang terlibat akan kita sikat," pungkas Manang.