Polisi ringkus 87 penjarah usai gempa dan tsunami Palu
Terakhir, enam warga Kabupaten Toli-toli ditangkap setelah menjarah di kompleks pergudangan yang sama. Barang bukti yang disita antara lain 150 botol pupuk cair, 30 botol pestisida, dua karung makanan ringan, dan satu unit truk untuk mengangkut barang curian.
Kondisi yang belum stabil di Kota Palu, Sulawesi Tengah usai diguncang gempa bumi dan tsunami justru dimanfaatkan oleh sekelompok orang melakukan kejahatan. Setidaknya sudah ada 87 pelaku penjarahan yang diringkus polisi.
Dari total tersebut, 42 orang di antaranya baru ditangkap setelah terbukti menjarah kompleks pergudangan di Jalan Moh Hatta, Kota Palu. Mereka ditangkap di lima tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda, namun masih satu kompleks.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
Di TKP pertama, Polri berhasil meringkus tiga orang tersebut yang merupakan warga Kota Palu. Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita barang bukti berupa lima karung biji kakao, satu karung makanan ringan, dan satu unit mobil minibus untuk mengangkut hasil curian.
"Di TKP 2 ditangkap 11 orang warga Kabupaten Sigi dengan barang bukti satu unit truk, satu karung makanan ringan, 60 kardus lantai keramik, dan 250 atap seng," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (4/10).
10 Orang tersangka diamankan di TKP 3. Dari tangan warga Kabupaten Donggala itu, polisi menyita barang bukti berupa 22 ban dalam sepeda motor, 97 botol oli mesin sepeda motor, dan enam unit ponsel.
Polisi juga menangkap 12 warga Kabupaten Sigi saat beraksi di TKP 4. Dari tangan mereka diamankan barang bukti berupa tiga bilah parang dan satu unit truk yang akan digunakan untuk mengangkut barang jarahan.
Terakhir, enam warga Kabupaten Toli-toli ditangkap setelah menjarah di kompleks pergudangan yang sama. Barang bukti yang disita antara lain 150 botol pupuk cair, 30 botol pestisida, dua karung makanan ringan, dan satu unit truk untuk mengangkut barang curian.
Sebelumnya, jajaran Polresta Palu juga telah mengamankan 45 tersangka penjarahan. Para pelaku diringkus saat beraksi pada 1 Oktober 2018 di lima lokasi berbeda.
"Sehingga total sementara tersangka penjarahan ada 87 orang. Mereka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dan Pemberatan," tutup Dedi.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Palu dilanda gempa, ini prioritas bantuan asing yang diharapkan pemerintah
Tiba di Medan, jenazah korban gempa Palu disambut tangisan keluarga
OJK minta perbankan tunda penagihan dan beri kemudahan kredit korban bencana Sulteng
Sri Mulyani: Pelemahan Rupiah bukan karena bencana alam, tapi faktor eksternal
Alat berat masuk di Palu Utara, Basarnas kembali evakuasi 4 jenazah tertimpa bangunan