Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Atap SD di Pasuruan yang Tewaskan Dua Orang
Saat ini tim laboratorium forensik Polda Jatim telah meluncur ke tempat kejadian perkara untuk melakukan proses identifikasi penyebab ambruknya atap bangunan sekolah yang baru dibangun pada 2017 lalu itu.
Polda Jatim turun tangan di kasus ambruknya atap bangunan SDN Gentong Kota Pasuruan di Jalan Kyai Sepuh no 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang menewaskan satu siswa, satu guru, serta membuat 11 siswa lainnya luka-luka. Tim laboratorium forensik Polda Jatim diturunkan menyelidiki penyebab ambruknya atap bangunan SD.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, Polda Jatim mengambil alih kasus yang sebelumnya ditangani Polres Pasuruan Kota. Nantinya proses penyidikan seluruhnya akan ditangani Polda Jatim, termasuk pemanggilan pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas insiden tersebut.
-
Siapa yang meresmikan gedung PLUT-KUMKM di Kota Pasuruan? Walikota Pasuruan H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meresmikan gedung PLUT dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Koperasi dan UMKM di Kota Pasuruan.
-
Di mana letak Pasuruan? Pasuruan adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, dan Selat Madura.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
-
Kenapa gedung PLUT-KUMKM di Kota Pasuruan dibangun? Hadirnya gedung ini untuk mendorong koperasi dan para UMKM untuk lebih berkontribusi pada PLUT. "Dengan hadirnya PLUT ini, koperasi dan UMKM bisa lebih berkontribusi," kata Gus Ipul.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
"Polda ambil alih ini, bersama Polres Pasuruan Kota untuk melakukan yang namanya identifikasi," tegasnya, Selasa (5/11).
Saat ini tim laboratorium forensik Polda Jatim telah meluncur ke tempat kejadian perkara untuk melakukan proses identifikasi penyebab ambruknya atap bangunan sekolah yang baru dibangun pada 2017 lalu itu.
"Polda Jawa Timur sudah memanggil laboratorium forensik kita sudah berangkat menuju ke Pasuruan Kota guna memeriksa konstruksi dan memeriksa keseluruhan dari pada bangunan-bangunan itu," paparnya.
Selain melakukan proses identifikasi, polisi juga akan melakukan pemanggilan terhadap kontraktor yang membangun gedung kelas yang ambruk itu. Namun, hal itu baru dilakukan setelah pihaknya melakukan proses identifikasi.
"Arahnya nanti kesana (kontraktor), itu pasti. Tapi kita lakukan proses identifikasi lebih dulu ya. Biarkan tim di lapangan bekerja dulu ya," tegasnya.
Sebelumnya, sebuah atap bangunan SDN Gentong Kota Pasuruan di Jalan Kyai Sepuh no 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan sekitar pukul 08.15 WIB, ambruk dan menimpa siswa dan guru yang tengah berada di dalam kelas. Akibatnya, ada sekitar 13 orang yang tertimpa atap bangunan ambruk tersebut. Dari 13 orang itu, 11 siswa mengalami luka-luka, 1 guru dan siswa tewas ditempat kejadian.
"Ada 4 kelas yang atapnya ambruk yaitu kelas II A, II B, V B, dan V A. Pada saat kejadian sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Pada kelas II A dan IIB sedang berada di kelas VA dan VB sedang kegiatan di luar kelas namun ada siswa yang sakit tidak ikut olahraga dan seorang guru di kelas VA," ujar Barung..
Berdasarkan laporan awal ada pun korban jiwa akibat kejadian itu ada 2 orang. Yaitu, guru pengajar bernama Sevina Arsy Putri Wijaya (19) Tahun. Korban meninggal dunia berada di kelas V A. Serta, siswa kelas II B, Irza Almira (8), korban meninggal dunia berada di kelas II B.
Baca juga:
Atap Kelas Bangunan SD di Pasuruan Ambruk, Dua Orang Meninggal dan 11 Siswa Luka
Potret Miris Pendidikan Indonesia, di Sekitar Ibu Kota Banyak Sekolah Rusak
Siswa Belajar di Lantai, Lebak Masih Kekurangan 591 Ruang Kelas
Miris, Siswa SDN di Lebak Belajar di Lantai Beralas Karpet Tanpa Meja & Kursi
Atap Sekolah Ambruk, Siswa TK Pegayon Bekasi Belajar di Teras
Dua Ruang Kelas di Garut Roboh