Polisi Tangkap Peretas Situs Resmi Sekretariat Kabinet
Polisi telah menangkap peretas situs Sekretariat Kabinet (Setkab). Kabar itu dibenarkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Polisi telah menangkap peretas situs Sekretariat Kabinet (Setkab). Kabar itu dibenarkan Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
"Sudah ditangkap," tutur Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (7/8).
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa yang menjadi korban serangan hacker di PDNS 2? Hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak luas pada layanan PDNS 2, mengganggu ratusan instansi pengguna.
Agus enggan merinci penangkapan itu. Detail operasi rencananya disampaikan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Senin (9/8).
"Kemarin (ditangkapnya)," sebut Agus.
Sebelumnya, laman situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab) www.setkab.go.id telah diretas dan diubah tampilan web-nya (deface). Ketika situs diakses, pengunjung seharusnya ditampilkan berbagai informasi umum ternyata diubah dengan foto seseorang yang sedang membawa sebuah bendera merah putih dengan tulisan "Padang Blackhat" dan "Anon Illusion Team".
Selain itu, pelaku peretasan (hacker) yang mengatasnamakan Zyy Ft Lutfifake juga menuliskan sebuah kalimat yang berbunyi, "Kekacauan di mana-mana, Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Rakyat harus di rumah tanpa ada dispensasi dan kompensasi apa pun yang membuat rakyat Indonesia merasa stres dan depresi. Penguasa menikmati dunianya sendiri dengan gaji yang mengalir tiap hari. Di mana keadilan di negara ini?"
Sumber: Liputan6.com.
Reporter: Nanda Perdana Putra.
Baca juga:
Polisi Tangkap Peretas Situs Resmi Sekretariat Kabinet
3 Fakta Website Info Covid Jatim Diretas Hacker, Muncul Gambar Hewan dan Tulisan Ini
Presiden Prancis & Sejumlah Pemimpin Dunia Jadi Target Peretasan Telepon Pegasus
AS & Sejumlah Negara Tuduh China Berada di Balik Serangan Siber Besar-Besaran
Website Resmi Pemkot Makassar Sempat Diretas, Protes Tertibkan Pedagang
Polisi Tunggu Laporan Peretasan Akun Sosial Media Pengurus BEM UI