Polisi tegaskan penahanan Hidayat tak terkait pelaporan Kaesang
Polisi tegaskan penahanan Hidayat tak terkait pelaporan Kaesang. Penyidik menahan karena Hidayat tak kooperatif saat menjalani pemeriksaan untuk melengkapi berkas yang sebelumnya dinyatakan kepolisian tidak lengkap.
Polda Metro Jaya menegaskan Muhammad Hidayat Simanjuntak alias MHS tak terkait pelaporan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Penahanan tersebut terkait kasus ujaran kebencian terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan sebagai provokator dalam aksi 411.
"Tidak ada kaitannya ya. Ini kan laporannya udah duluan, waktu unjuk rasa November 2016," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (15/7).
Argo menjelaskan penyidik menahan karena Hidayat tak kooperatif saat menjalani pemeriksaan untuk melengkapi berkas yang sebelumnya dinyatakan kepolisian tidak lengkap. Pemeriksaan lanjutan itu dilakukan Hidayat sejak Jumat (14/7) sebelum ditahan pada Sabtu (15/7).
"Yang bersangkutan ini tidak kooperatif, sampai kita menunggu berjam-jam, kita tanya, kita rayu, kita periksa tetap tidak mau," ujar Argo.
Argo mengatakan, dalam pemeriksaan itu sayangnya Hidayat tidak kooperatif. Hingga akhirnya kepolisian memutuskan menahan Hidayat setelah menjalani pemeriksaan 1X24 jam atau Sabtu (15/7) sekira pukul 10.00 WIB.
"Yang bersangkutan berdalih menunggu pengacara. Sampai sore pengacara tidak hadir. Polisi berkewajiban menyediakan pengacara, tapi yang bersangkutan tidak mau," kata Argo.
Mantan Kabidhumas Polda Jatim ini menambahkan, selama dalam pemeriksaan yang bersangkutan enggan menjawab pertanyaan dari penyidik. Sehingga, penyidik menyudahi pemeriksaan dan membuat berita acara penolakan.
"Di berita acara itu juga yang bersangkutan tidak mau tandatangan. Itu nggak masalah," ujar Argo.
Saat ini Hidayat ditahan di Mapolda Metro Jaya. Kasus ujaran kebencian dan penghinaan dilakukan Hidayat terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan bergulir sejak November 2016 lalu.
Dia dibekuk di Bekasi pada 15 November 2016 akibat unggahan videonya mengenai Kapolda Metro berdialog dengan massa pengunjuk rasa aksi 411 di depan Istana Negara pada 4 November 2016. Video itu diunggah namun dipotong dan diberi judul 'Terungkap Kapolda Metro Jaya Provokasi Massa FPI agar serang massa HMI. Ini Buktinya'.
Pengusutan kasus itu terbilang singkat lantaran saat awal ditetapkan sebagai tersangka, Hidayat langsung ditahan. Akan tetapi penahanan itu ditangguhkan karena alasan kesehatan.
Pihak kepolisian kemudian melengkapi berkas selama penangguhan penahanan Hidayat. Lalu berkas itu dikirimkan ke Kejaksaan namun ditolak karena dianggap belum lengkap (P-19).
Kasus itu lantas mengendap hingga akhirnya nama Hidayat kembali menguap setelah melaporkan Kaesang atas dugaan penistaan agama akibat video diunggahnya ke Youtube. Namun laporan itu tidak ditindaklanjuti kepolisian lantaran menilai tidak ada unsur pidana ditemukan dalam video yang diunggah Kaesang.
Hidayat kemudian dipanggil polisi untuk melengkapi berkas kasus ujaran kebencian dan pencemaran nama baik terhadap Kapolda Metro Jaya, Jumat (14/7) kemarin. Setelah menjalani pemeriksaan selama 1X24 jam, Hidayat akhirnya ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Baca juga:
Usai diperiksa 1X24 jam, pelapor Kaesang ditahan di Polda Metro
Polda Metro bantah pelapor Kaesang ditahan
Pelapor Kaesang minta kasusnya dihentikan, sebut Kapolda egois
Nasib Hidayat pelapor anak Presiden Jokowi berujung penjara
Polda Metro: Ini panggilan kedua Hidayat atas kasus ujaran kebencian
Hidayat pelapor anak presiden Jokowi resmi ditahan Polda Metro Jaya
Ditahan, pelapor Kaesang sebut ada intervensi dari pemerintah
-
Siapa saja anak buah Jokowi yang minta anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Apa saja yang diminta oleh anak buah Jokowi? Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Permintaan tambahan anggaran dari anak buah Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini dinilai akan membebani anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, perekonomian tahun depan tidak menentu dan mempengaruhi pendapatan negara.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.