Politikus PDIP: Aplikasi Pokemon Go dapat disalahgunakan
Tak semua pengguna Pokemon Go mendapatkan akhir yang indah.
Permainan Pokemon Go tengah menjadi primadona di jagad raya. Di kantor-kantor, di taman-taman, di transportasi umum, bahkan di kamar mandi, para pengguna fokus dengan ponsel pintarnya mencari makhluk virtual yang seolah nyata.
Meski demikian, tak semua pengguna Pokemon Go mendapatkan akhir yang indah. Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai aplikasi permainan ini harus kembali memiliki kajian mendalam, mengingat ini merupakan dampak revolusi digital dan teknologi yang tidak bisa dihindari.
"Aku kan tidak mau ikut dalam promosi-promisi aplikasi game itu. Itu terlalu menyita waktu. Apalagi sampai addict dengan permainan itu. Maka sekarang dalam revolusi digital dan teknologi tidak bsia dihindari permainan game itu," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/6).
Menurutnya, dampak aplikasi permainan itu juga harus dipikirkan, apalagi menggunakan peta lokasi dalam mempermainkannya.
"Semua ke detect. Ke pantau. Aplikasi ini membuat koneksi antar wilayah dengan mudah. Bisa diketahui dan dipantau pemilik aplikasi. Maka dalam perkembangannya tetap dikaji jangan sampai aplikasi menjadi mata dan telinga pemilik aplikasi dan bisa disalahgunakan," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. Menurutnya game yang menimbulkan rasa fun bagi yang memainkannya, pastinya bakal digandrungi banyak orang. Pokemon Go merupakan salah satu contoh game yang tengah disukai banyak orang akhir-akhir ini.
"Ya, namanya juga game ya seperti permainan yang menimbulkan rasa fun bagi yang memainkannya. Dan itu tidak ada batas usia, dari anak-anak hingga dewasa bisa melakukannya," jelasnya kepada Merdeka.com saat ditemui di kantornya, Jumat (15/07).