Politikus PDIP sebut pertemuan dengan Radar Bogor bentuk pertemanan
Dia mengatakan, dalam era demokrasi ini dan media sebagai pilar demokrasi harus bisa mengedepankan budaya saling memaafkan.
Politikus PDIP Diah Pitaloka membenarkan dirinya bersama beberapa pihak menyambangi kantor Radar Bogor di Gedung Graha Pena, Yasmin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/6). Dia mengatakan, ini adalah bentuk dari pertemanan.
Sebelumnya, Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali menggeruduk kantor Radar Bogor di Gedung Graha Pena, Yasmin, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/6). Mereka menuntut Radar Bogor meminta maaf secara terbuka terkait pemberitaan berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta' yang dianggap menyudutkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa itu PIP Kemenag? Program Indonesia Pintar yang selanjutnya disebut PIP adalah bantuan berupa uang dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang orang tuanya tidak dan/atau kurang mampu membiayai pendidikannya, sebagai kelanjutan dan perluasan sasaran dari program Bantuan Siswa Miskin (BSM).
-
Mengapa PPPI dibentuk? Latar Belakang lahirnya perhimpunan ini karena para kaum muda dianggap mampu menjadi kekuatan besar apabila bersatu dalam melawan pemerintah kolonial Belanda.
-
Siapa saja yang diawasi oleh PID? Semua aktivis pergerakan tak lepas dari pengawasan PID. Jangankan para tokoh top pergerakan seperti HOS Tjokroaminoto, Tjipto Mangunkusumo, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Sjahrir, PID juga mengawasi orang-orang biasa yang jauh dari aktivitas politik. HB Jassin yang saat itu masih berusia belasan tahun dan duduk di bangku sekolah sempat diciduk PID karena menulis kata ‘Indonesia’, dalam jawaban ujian ilmu bumi.
-
Kapan PDIP akan menentukan kesiapannya menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
"Kita datang itu sebagai teman. Kita tak menekan tidak. Ini kan persoalan kehormatan, jadi harus gentleman," kata Diah saat dihubungi, Jumat (1/6).
Dia mengatakan, dalam era demokrasi ini dan media sebagai pilar demokrasi harus bisa mengedepankan budaya saling memaafkan.
"Kita datang sebagai bentuk menghargai dengan teman. Pers itu kan pilar demokrasi. DPR biasa dikritik, masa, media enggak bisa dikritik. Kalau kita salah kita minta maaf. Tradisi ini yang kita bangun," jelas anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Diah menjelaskan, pertemuan dengan pihak Radar Bogor juga berlangsung penuh kekeluargaan. Selain itu, dia mengungkapkan, perbedaan pendapat yang terjadi kini sudah cair.
"Kita sudah salaman, kita sudah ngobrol. Sudah cair. Positif pertemuan ini," pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja mengatakan, sejumlah tokoh PDIP ikut hadir. Di antaranya Rudi Harsa Tanaya dan Diah Pitaloka. Pertemuan kedua belah pihak tersebut juga disaksikan Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu yang datang terpisah.
"Staf Khusus Wapres, Pak Alwi Hamu untuk menengahi dan menyudahi ini karena memang ekskalasi kegaduhan sangat tinggi," lanjutnya.
Sempat terjadi kericuhan saat massa tiba di kantor Radar Bogor. Beruntung kericuhan tidak berujung perusakan. Menyikapi tuntutan dari PDIP tersebut, Radar Bogor masih melakukan pertemuan internal untuk mengambil keputusan yang tepat.
"Kemungkinan minta maaf terbuka tidak. Manajemen Radar Bogor sedang merumuskan bagaimana menyikapi tuntutan PDIP itu, agar situasi di Bogor secara khusus bisa reda," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)